logo-pmjnews.com

News

Kamis, 7 Januari 2021 14:20 WIB

Teroris di Makassar Berafiliasi dengan ISIS Rencanakan Pengeboman

Editor: Fitriawan Ginting

Penulis: Adi Maulana Putra

Rilis penyergapan teroris di Makassar. (Foto : PMJ/Adi).
Rilis penyergapan teroris di Makassar. (Foto : PMJ/Adi).

PMJ NEWS -  Tim Densus Anti Teror (AT) Mabes Polri melakukan operasi penangkapan jaringan teroris secara besar-besaran di Kota Makassar, Rabu (6/1/2020). Sebanyak 20 orang terduga teroris dari jaringan Jemaah Ansharut Daulah (JAD) diamankan.

Dari 20 terduga teroris tersebut, terdapat 3 perempuan dan 17 laki-laki. Dua di antaranya bernama M Rizaldy dan Sanjai Azis tewas saat pengegerebakan. Densus 88 melakukan tindakan terukur kepada keduanya akibat melawan dengan melancarkan serangan senjata tajam serta tembakan ke arah polisi.

Lokasi penyergapan teroris JAD. (Foto : PMJ/Adi).
Lokasi penyergapan teroris JAD. (Foto : PMJ/Adi).

“Anggota kami terancam dengan serangan MR dan SA saat dilakukan penangkapan di Villa Mutiara Cluster, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar. Sehingga dilakukan tindakan tegas terukur. Ini merupakan kelompok Jemaah Ansharut Daulah (JAD) yang sudah dilakukan pengintaian sejak 2015,” tegas Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol Merdisyam saat menggelar jumpa pers di Mapolda Sulsel, Kamis (7/1/2021).

“20 orang terduga teroris ini ditangkap dengan 5 titik lokasi berbeda. Dan keseluruhannya kami lakukan penahanan di sini (Mapolda Sulsel) untuk jalani penyidikan,” sambungnya.

Barang bukti senapan dan lainnya dari tangan teroris. (Foto ; PMJ/Adi).
Barang bukti senapan dan lainnya dari tangan teroris. (Foto ; PMJ/Adi).

Dikatakan Irjen Pol Merdisyam, dua terduga teroris yang tewas merupakan jaringan JAD bersama dengan ratusan jemaah lainnya yang pernah melakuan bai'at kepada Khilafah dan Isis di tahun 2015 lalu. Mereka merupakan kelompok dari pondok pesantren Tanfizul Quran pimpinan Ustaz Basri yang ditangkap Densus 88 di Sudiang pada 2015 silam.

“Para pelaku ini juga melakukan bai'at kepada pengikutnya dan juga melakukan kajian khusus sesuai dengan target dan arahan pimpinannya. Doktrin dan arah mereka adalah melancarkan serangan kepada pihak-pihak yang dianggap haram dan berbeda pandangan dengan mereka,” jelas Merdisyam.

Barang bukti teroris yang diamankan Densus 88. (Foto ; PMJ/Adi).
Barang bukti teroris yang diamankan Densus 88. (Foto: PMJ/Adi).

“Dan dua pelaku yang tewas kemarin merupakan dua orang yang dulu pernah diamankan di Bandara Soetta saat hendak pergi ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS. Mereka dipulangkan ke Makassar dan membentuk kaderisasi. Dua pelaku ini juga berencana akan terbang ke Suriah lagi, namun berhasil kami gagalkan,” tandasnya.

BERITA TERKAIT