logo-pmjnews.com

News

Senin, 4 Januari 2021 13:40 WIB

Dalam Khutbahnya, Paus Fransiskus Sedih Banyak Umatnya Melanggar Prokes

Editor: Ferro Maulana

Paus Fransiskus. (Foto: Dok Net)
Paus Fransiskus. (Foto: Dok Net)

PMJ NEWS -  Paus Fransiskus mengungkapkan kesedihannya melihat masih ada sebagian orang khususnya umat Nasrani yang berlibur serta melanggar aturan protokol kesehatan (prokes) yang diterapkan di masing-masing negara.  

Padahal dengan munculnya pandemi Covid-19 di banyak negara, banyak orang menderita karena masalah ekonomi atau jatuh sakit dalam pemberlakuan kebijakan lockdown akibat virus Covid-19 yang masif. Hal itu dikatakan Paus dalam Misa di Vatikan, pada Minggu (3/1/2021).

Paus menuturkan, tidak ada satu pun manusia yang mengetahui, bagaimana kondisi tahun 2021 ini.

“Yang dapat kita semua lakukan adalah menguatkan komitmen untuk lebih memperhatikan orang lain, lingkungan dan rumah kita bersama. Kita harus mematuhi protokol kesehatan."

"Memang benar ada godaan untuk hanya mengutamakan kepentingan kita sendiri. Misalnya dengan terus mengobarkan perang, fokus hanya pada pendapatan ekonomi, hidup hedonis dan berusaha memuaskan kesenangan sendiri saja. Memang ada godaan seperti itu,” tutur Paus Fransiskus panjang lebar.

Sepanjang terjadinya pandemi Covid-19 ini, Paus Fransiskus senantiasa menekankan untuk merawat mereka yang paling membutuhkan dan mematuhi langkah-langkah untuk mencegah perebakan (penyebaran) Covid-19 dengan mematuhi prokes.

Paus muncul di jendela yang menghadap ke Lapangan Santo Petrus sebagaimana yang biasa dilakukannya, pada Minggu (3/1/2021), dimana Paus menyampaikan kutbah dari dalam palazzo Vatikan dan disiarkan langsung di televisi dan live streamig di media sosial.

Hal ini sesuai kebijakan mencegah perebakan Covid-19 agar tidak banyak orang berkumpul di lapangan itu. Itulah sebabnya Paus merasa sangat sedih ketika mengetahui masih ada sebagian orang yang tidak mengindahkan kebijakan itu.

“Saya membaca di surat kabar, hal-hal yang membuat saya sedih. Di satu negara, saya tidak ingat di mana pada suatu sore lebih dari 40 pesawat terbang lepas landas membawa orang-orang berlibur, menghindari lockdown."

"Tapi bukankah orang-orang itu, yang sebenarnya orang-orang baik, memikirkan mereka yang harus berada di rumah dan menghadapi masalah ekonomi, begitu banyak orang yang tidak dapat berbuat apa-apa karena lockdown? Tidakkah mereka memikirkan tentang mereka-mereka yang jatuh sakit? Mereka hanya memikirkan soal berlibur, soal kesenangan mereka sendiri. Hal ini sangat menyakiti saya,” kata Paus.(Sumber: Reuters/ AP)

BERITA TERKAIT