test

Kesehatan

Sabtu, 25 Juli 2020 11:04 WIB

Fakta, Gejala dan Solusi Hindari Stres Saat Pandemi Covid-19

Editor: Hadi Ismanto

Waspadai stres berlebihan disaat pandemi Covid-19 (Foto: PMJ News/Ilustrasi/FIF)

PMJ - Virus Corona (Covid-19) telah menyebar ke berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia. Merebaknya wabah ini pun berdampak pada krisis kesehatan dan ekonomi global.

Di sisi kesehatan, ketidakpastian yang terjadi selama pandemi Covid-19 ini turut mempengaruhi angka tingkat stres di masyarakat. Jika semakin lama stres tidak terkendali, masalah kesehatan yang mungkin dihadapi juga semakin besar.

Sejumlah penelitian telah membuktikan bahwa stres kronis berdampak pada penurunan sistem kekebalan tubuh, memicu kardiovaskular bahkan bisa mengurangi angka harapan hidup seseorang.

Seperti dirangkum dari berbagai sumber, Sabtu (25/7/2020), berikut beberapa masalah kesehatan yang dapat ditimbulkan oleh stres yang berkepanjangan pada masa pandemi.

1. Migrain

Stres bisa menyebabkan sakit kepala sebelah atau migrain. Penelitian telah menemukan korelasi langsung antara stres dan migrain, dan sekitar 4 dari 5 penderita migrain menyebutkan bahwa stres menjadi penyebabnya.

2. Sulit tidur (insomia)

Kesulitan tidur (insomia) dan gangguan tidur lainnya dapat menjadi masalah yang berkaitan dengan stres. Sebuah studi telah menemukan stres benar-benar dapat menghambat seseorang mencapai tidur rapid eye movement (REM) alias tidur bermimpi.

Fase tidur ini diartikan sebagai perasaan benar-benar istirahat.

3. Rambut rontok

Apakah Anda mengalami kerontokan ektrim baru-baru ini? Itu mungkin disebabkan oleh stres. Peningkatan kadar kortisol (hormon stres) telah dikaitkan dengan suatu kondisi yang disebut telogen effluvium, hilangnya lebih dari 150 helai rambut per hari.

Untungnya, begitu stres bisa dikendalikan, rambut dipercaya akan kembali tumbuh.

4. Nyeri otot

Anda belum berolahraga atau mengangkat benda berat selama berbulan-bulan, namun punggung, leher, dan atau bahu terus-menerus terasa sakit? Jika ya, itu mungkin dipicu oleh stres.

Menurut para ahli, stres bisa menyebabkan tekanan dan ketegangan di area punggung, leher dan bahu.

5. Kulit berjerawat

Kortisol ekstra yang dihasilkan tubuh kita sebagai respons terhadap stres juga dapat memicu peningkatan produksi testosteron. Ini menyebabkan kulit kita meningkatkan produksi minyak, menyebabkan jerawat.

6. Bruxism

Bruxism adalah kebiasaan seseorang menggemeratakkan dan menggesekkan gigi secara tidak alami. Menggesekkan gigi secara terus-menerus dapat menyebabkan sakit kepala atau bahkan sakit rahang.

Stres dan cemas telah dikaitkan sebagai penyebab bruxism dan jika masalahnya terus berlanjut, maka itu akan membutuhkan perawatan gigi yang mahal.

7. Masalah pencernaan

Studi menunjukkan bahwa stres dapat memengaruhi mikrobioma usus, yang terdiri dari organisme yang membantu tubuh dalam mencerna makanan.

Jika Anda merasa banyak beban pikiran dan sudah mulai mengalami sembelit, diare atau sakit perut yang terus-menerus, stres bisa jadi penyebabnya.

Tanda atau gejala stres, terutama selama pandemi Covid-19

1. Memiliki rasa khawatir atau takut yang berlebihan sehingga berpikir yang tidak rasional

2. Memiliki pikiran negatif terhadap orang yang memiliki tanda-tanda penderita

3. mencari berita mengenai Covid-19 yang berlebihan sehingga tidak dapat memilah berita yang akurat dan dapat memunculkan kecemasan yang membuat seseorang mengalami sulit tidur

4. sakit kepala, serta sakit fisik lainnya.

Berpikir positif adalah kunci terhindar dari stres

Hal-hal yang perlu kita ketahui dalam mengelola stres antara lain adalah dengan mengenali dulu perasaan yang penuh dengan tekanan, berusaha untuk mengalihkan perhatian, melakukan kegiatan positif sehingga memunculkan perasaan positif.

Pada saat pandemi covid-19 ini pun ada beberapa hal yang dapat dilakukan agar stres dapat dikendalikan, antara lain dengan melakukan kegiatan positif bersama keluarga dirumah dan tetap mengikutin anjuran dari pemerintah.

Selain itu, dianjutkan pula untuk menjaga imunitas tubuh, tetap menjalin komunikasi dengan rekan atau keluarga jauh melalui aplikasi dan yang penting selalu berpikir positif.(Hdi)

BERITA TERKAIT