test

News

Jumat, 1 Maret 2019 16:36 WIB

Kapolda Metro: Beda Pilihan, Tetap Bersatu Dalam Kebhinekaan

Editor: Redaksi

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Gatot Eddy SIK MH dalam sebuah kesempatan. (Foto: PMJ News)
PMJ - Bertempat di Masjid Manarul Amal, Meruya Kembangan Jakarta Barat, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Gatot Edi SIK MH, yang didampingi oleh Dir Binmas Kombes Pol Ulung Sampurno SIK MH; Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Hengki Haryadi SIK MH; dan Kasat Binmas AKBP Aslan, melaksanakan salat Jumat Keliling, Jumat (01/03/2019) Untuk diketahui, salat Jumat Keliling ini selain untuk bersilaturahmi, Kapolda juga menyampaikan pesan-pesan kamtibmas kepada para jemaah salat jumat yang hadir serta mengajak dan mendukung untuk mewujudkan Pilpres dan Pileg 2019, yang aman, damai dan sejuk. Dalam arahannya, Kapolda Irjen Gatot Edi, Sik, M.si menyampaikan kepada jemaah yang hadir bahwa memasuki tahapan Pilpres dan Pileg, Kapolda Metro mengimbau agar masyarakat untuk tetap menjaga persatuan, dan kesatuan bangsa. [caption id="attachment_15781" align="alignnone" width="1280"] Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Gatot Edi SIK MH bersama Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Hengki Haryadi SIK MH. (Foto: PMJ News)[/caption] "Silahkan berbeda pilihan namun tetap bersatu dalam kebhinekaan kita," ujar Irjen Gatot. Ia pun mengimbau agar jangan mudah terprovokasi dengan berbagai informasi yang beredar di media sosial tanpa mengetahui kebenarannya. "Gunakan media sosial dengan bijak, tidak melakukan hujatan, ujaran kebencian dan berita hoax sehingga mengganggu kamtibmas,” sambungnya. [caption id="attachment_15783" align="aligncenter" width="1280"] Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Gatot Edi SIK MH bersama Jajaran Polres Jakbar. (Foto: PMJ News)[/caption] Sementara itu, Wakil Rektor Universitas Mercu Buana Jakarta megucapkan terima kasih kepada Kapolda Metro yang sudah hadir dan memberikan pesan-pesan kamtibmas terkait pesta demokrasi agar aman dan damai. "Semoga rekan - rekan mahasiswa dan warga dapat meciptakan ketertiban pada saat pesta demokrasi, karena perbedaan dalam demokrasi adalah hal yang wajar," tambahnya. (FER).  

BERITA TERKAIT