test

News

Senin, 10 Juni 2019 11:09 WIB

Pahami Ketentuan Mengganti Puasa Ramadan yang Benar

Editor: Redaksi

Berpuasa. (Foto: Ilustrasi/ Dok Net)
PMJ - Niat dan doa puasa ganti (atau puasa qodho) menjadi salah satu bacaan yang harus dihafalkan oleh umat muslim. Terutama untuk orang-orang yang melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadan dan ada beberapa hari yang batal lantaran penyebab yang dibolehkan. Untuk diketahui, puasa di bulan Ramadan merupakan salah satu ibadah wajib. Semua Muslim yang sudah memenuhi syarat untuk berpuasa harus melaksanakannya, kecuali memang ada beberapa hal yang membolehkan seseorang tidak berpuasa. Meski begitu, puasa yang tidak dilaksanakan tersebut harus diganti di hari lain setelah bulan Ramadan. Biasanya bulan Syawal merupakan waktu yang paling tepat untuk melaksanakan puasa ganti agar bisa melanjutkannya dengan puasa Syawal. Pahami Niat Puasa Ganti Niat berbuka puasa ganti atau doanya sebenarnya tidak ada perbedaan dengan doa niat berbuka puasa di bulan Ramadan. Bahkan pelaksanaan dan tata caranya sekalipun juga tidak berbeda dengan puasa Ramadan. Doa niat berbuka puasa ganti ini sama seperti doa yang bisa kamu panjatkan saat berbuka puasa di bulan Ramadan, yakni: Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa’alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin Artinya : “Ya Allah keranaMu aku berpuasa, dengan Mu aku beriman, kepadaMu aku berserah dan dengan rezekiMu aku berbuka (puasa), dengan rahmat MU, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih”. Doa niat berbuka puasa ganti satu ini tentunya telah umum didengarkan dan diajarkan kepada kamu di sekolah. Selain itu, kamu juga akan sering mendengarnya di televisi maupun di radio di waktu berbuka puasa. Jadi tidak ada alasan lagi untuk tidak menghafalkan doa puasa Ramadan satu ini. Begitu masuk waktu berbuka puasa yang bertepatan dengan azan Maghrib, kamu harus mengucapkan Alhamdulillah dan membaca doa niat berbuka puasa ganti ini sebelum menyantap makanan maupun minuman yang tersedia. Walaupun kamu berada di tempat yang berbeda, dan memiliki waktu yang berbeda pula saat berbuka puasa, doa berbuka puasa tetap sama dan menjadi salah satu doa puasa Ramadan yang sangat penting untuk dihafalkan. Niat berbuka puasa ganti ini bisa kamu terapkan sebelum kamu makan saat berbuka puasa. Sedikit catatan, jangan makan terlalu berlebihan lantaran seharian belum makan. Makanlah secukupnya karena yang berlebihan itu selalu tidak baik. Halangan yang Dibolehkan Berpuasa di bulan Ramadan adalah salah satu Rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap umat muslim. Kewajiban berpuasa di bulan Ramadan ini tentunya membuat kamu harus serius dalam menjalankannya. Namun tetap saja ada halangan halangan yang bisa menyebabkan kamu tidak bisa berpuasa yang dibolehkan. Niat berbuka puasa ganti sebelumnya sudah dijelaskan, dan niat puasa ganti ini tidak jauh berbeda pula dengan niat puasa Ramadan. Niat puasa ganti yang harus kamu lafazkan: Nawaitu shouma ghodin ‘an qadaa-in fardho romadhoona lillaahi ta’aala. Artinya: “Aku niat berpuasa esok hari karena mengganti fardu ramadan karena Allah Ta’ala.” Pentingnya niat puasa ramadan bahkan bisa membuat puasa kamu tidak sah bila tidak berniat dari dalam hati, begitu pula dengan niat berbuka puasa ganti ini. Kamu tidak harus mengucapkannya, berniat di dalam hati saja sudah cukup. Kamu harus berniat dulu sebelum menjalankan ibadah puasa keesokan harinya. Dengan mengenal doa niat berbuka puas ganti yang harus diketahui seluruh umat muslim ini, kamu bisa melakukan ibadah puasa dengan lebih khusyuk dan baik. Batas Waktu Ganti Puasa Untuk batas waktu mengganti puasa Ramadan sendiri sebenarnya tidak ada ketentuan khusus sampai bulan apa seharusnya kamu sudah harus menggantinya. Yang paling utama yakni asalkan bulan Ramadan selanjutnya belum datang, maka kamu tetap bisa mengganti puasa Ramadan yang tidak dilaksanakan sebelum bulan Ramadan selanjutnya datang. Namun dalam hal ini, ada juga beberapa pendapat dari beberapa Ulama. Seperti yang disebutkan dalam Hadits Riwayat Abu Dawud yang artinya: Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW besabda, “Bila hari memasuki pertengahan bulan Sya’ban, maka janganlah kalian berpuasa,” HR Abu Dawud. Meski terdapat perbedaan pendapat, banyak orang yang lebih mengajurkan untuk mengganti puasa Ramadan secepatnya. Bahkan banyak yang menganjurkan untuk menggantinya di bulan Syawal agar bisa melaksanakan puasa Syawal dan mendapatkan keutamaannya. Sebagaimana telah seluruh umat muslim ketahui dengan keutamaan berpuasa 6 hari di bulan Syawal, sebagaimana yang telah disebutkan di dalam Hadits: “Barangsiapa yang berpuasa Ramadan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim). Jadi sudah seharusnya kamu mengganti puasa Ramadan secepatnya agar bisa mendapatkan keutamaan berpuasa 6 hari di bulan Syawal. Semoga semua amal ibadah kita diterima oleh Allah SWT. Amin. (FER/ DBS).

BERITA TERKAIT