test

News

Rabu, 21 Agustus 2019 08:00 WIB

Zakir Naik Dilarang Berceramah di Malaysia, Mengapa?

Editor: Redaksi

Zakir Naik. (Foto: Dok Net)
PMJ – Zakir Naik telah dilarang untuk melakukan ceramah di seluruh Malaysia setelah dilaporkan mengeluarkan statement rasis pada Jumat (02/08/2019) waktu setempat. Selain itu, Zakir juga terancam hak kependudukannya (kewarganegaran) dapat dicabut oleh Perdana Menteri Mahathir Muhammad. Zakir Naik digugat karena memberikan ceramah yang mengandung konten rasisme dengan menyakiti komunitas ras Hindu dan China yang ada di Malaysia. Kasus ini dimulai ketika Zakir sempat mengatakan dan membandingkan kaum Hindu di Malaysia yang disebutnya memiliki hak yang lebih hebat ‘100 kali lipat’, dibandingkan kaum Muslim di India. [caption id="attachment_38215" align="aligncenter" width="1280"] Protes warga Malaysia terhadap isi ceramah Zakir Naik. (Foto: Dok Net)[/caption] “Bukan niat saya untuk menyulut kemarahan individu maupun komunitas,” kata Zakir Naik dalam sebuah pernyataannya. Zakir mengakui aksinya sudah kelewatan dan meminta maaf setelah ia juga pernah menyatakan etnis Cina di Malaysia hanya ‘tamu’ dan seharusnya dipulangkan ke negara asalnya. “Hal itu bertentangan dengan prinsip dasar Islam, dan saya ingin menyampaikan permintaan maaf yang tulus dari diri saya atas kesalahpahaman ini,” lanjutnya. [caption id="attachment_38216" align="aligncenter" width="800"] PM Mahathir Muhammad. (Foto: Dok Net)[/caption] Setelah ditolak oleh negara asalnya India, Zakir Naik terancam dapat dideportasi oleh Negeri Jiran bila dianggap mengganggu keamanan negara. “Dia (Zakir Naik) berstatus penduduk permanen. Kita bisa mencabutnya jika dia melakukan sesuatu yang merugikan kesejahteraan bangsa,” demikian menurut PM Mahathir. Sekarang Zakir Naik telah dilarang untuk melakukan ceramah di seluruh negara Malaysia yang sudah dikonfirmasi dengan perintah kepada kepolisian Malaysia. “Ya, perintah tersebut sudah diberikan kepada semua kontingen polisi, dan ini dilakukan demi kepentingan keamanan nasional dan menjaga kerukunan antar ras,” tutup Asmawati Ahmad sebagai Kepala Komunikasi Korporat Kepolisian. (DEW/ FER).

BERITA TERKAIT