PMJ – Kualitas udara di New Delhi telah mencapai titik terburuknya, sejak Minggu (03/11/2019) hingga Senin (04/11/2019) dengan indeks kualitas udara (AQI) menyentuh angka lebih dari 900, hampir 400 kali dari angka 25 yang dianggap aman oleh WHO, dan jauh di atas 500 yang disebut "parah".

Pada Jumat (01/11/2019) waktu setempat, seruan darurat untuk kesehatan masyarakat diumumkan dan Kepala Menteri New Delhi, Arvind Kejriwal, mengatakan ibukota India tersebut sebagai "kamar gas".

“Polusi telah mencapai tingkat yang tak tertahankan di India Utara," kata Kejriwal, Senin (04/11/2019)

Banyaknya polusi tersebut menutupi pandangan di udara, yang membuat pesawat-pesawat yang mengarah ke New Delhi dialihkan jalurnya demi keselamatan awak pesawat dan penumpangnya.

"Pemerintah Delhi mengambil banyak langkah. Warga Delhi sudah banyak berkorban. Delhi menderita tanpa kesalahan mereka. CM (Chief Manager) Punjab juga menyatakan keprihatinannya. Pemerintah pusat harus mengambil tindakan tegas untuk memberikan bantuan. Kami akan mendukung dalam semua inisiatif, " jelas Kejriwal.

Polusi tersebut juga dilaporkan cukup berbahaya karena terjadi seminggu setelah festival Diwalit, membuat udara bercampur dengan asap beracun dari petasan perayaan festival, pembakaran tanaman oleh petani di Punjab dan suhu yang semakin menurun. (DEW/ FER)