test

News

Selasa, 17 Maret 2020 14:54 WIB

Besok Pemerintah Malaysia Resmi Lockdown Negaranya dari Covid-19, Apa Dampaknya?

Editor: Ferro Maulana

Pernyataan resmi Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin. (Foto: Dok Net).

PMJ - Di tengah pandemi virus corona (Covid-19), Malaysia melarang arus masuk pengunjung dari luar negeri serta membatasi pergerakan nasional dengan menutup sekolah, tempat ibadah, dan pusat bisnis. Kasus virus corona Negeri Jiran yang berjumlah 553 merupakan yang paling banyak dikonfirmasi di Asia Tenggara (ASEAN).

Malaysia sudah membatasi pergerakan orang secara nasional untuk membatasi penyebaran virus corona baru. Negara itu melarang semua pengunjung dari luar negeri. Sedangkan, penduduk setempat dilarang bepergian ke luar negeri.

Berbagai tempat umum seperti, ibadah, sekolah, dan pusat bisnis bakal ditutup, kecuali untuk pasar yang memasok kebutuhan sehari-hari. Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin menjelaskan dalam pidato yang disiarkan secara langsung pada Senin (16/03/2020) malam, bahwa langkah-langkah tersebut mulai berlaku efektif mulai besok Rabu (18/03/2020) sampai dengan Selasa (31/03/2020).

Warga Malaysia yang kembali dari luar negeri pun harus menjalani karantina mandiri selama 14 hari. Sementara itu, operasional pemerintah dan sektor swasta siap ditutup kecuali bagi mereka yang menyediakan layanan penting seperti utilitas, kesehatan, perbankan, dan pasokan makanan.

Jalan-jalan sepi di sekitar kawasan perumahan Malaysia. (Foto: Dok Net)

“Prioritas pemerintah sekarang adalah mencegah penyebaran baru wabah, yang dikhawatirkan akan menginfeksi lebih banyak orang. Wabah saat ini membutuhkan berbagai langkah drastis untuk memulihkan situasi secepat mungkin. Kita tidak bisa menunggu lebih lama sampai situasinya menjadi lebih akut,” jelas Muhyiddin.

Untuk diketahui, berdasarkan data dari Bloomberg, Malaysia mempunyai jumlah kasus COVID-19 terkonfirmasi terbesar di Asia Tenggara. Sedangkan, sebanyak 125 kasus baru dilaporkan pada Senin (16/03/2020), menambah jumlah keseluruhan menjadi 553 kasus.

Banyak Infeksi Baru Corona di Malaysia

Menteri Kesehatan Adham Baba memaparkan, banyak infeksi baru corona Malaysia berkenaan dengan pertemuan keagamaan yang dihadiri oleh sekitar 16 ribu orang di Masjid Sri Petaling dekat Kuala Lumpur.

Negara-negara tetangga Malaysia pun suudah melaporkan kasus-kasus yang terkait dengan perhelatan tersebut. Singapura telah memperpanjang penutupan Masjid sampai dengan 26 Maret karena kekhawatiran terhadap virus corona baru.

Larangan bepergian akan berdampak luas di luar Malaysia, mungkin tidak lebih dari ujung selatan Semenanjung Malaya. Di sana, sekitar 300.000 orang setiap hari menyeberang antara Malaysia dan Singapura, yang memasok negara-negara kaya dengan makanan, pasokan kebutuhan, dan pekerja.

Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Chan Chun Sing mengatakan, “Negara kami tidak dalam bahaya kehabisan makanan atau pasokan lain yang dibawa oleh pengecer kami,” ujarnya.

“Singapura pun berupaya meningkatkan stok makanannya, pasokan penting selama dua bulan terakhir,” ujarnya dalam sebuah unggahan di Facebook.

Memukul Ekonomi Global

Penanganan corona Malaysia telah diperumit oleh perebutan kekuasaan yang menyaksikan perubahan mendadak pemerintah pada akhir Februari 2020 setelah pengunduran diri Mahathir Mohamad yang mengejutkan.

Mahathir sudah memperingatkan, pandemi COVID-19 saat ini dapat memukul ekonomi global lebih keras daripada krisis keuangan 1997-1998.

Sementara, Mahathir adalah seorang politisi veteran dengan lebih dari dua dekade pengalaman sebagai perdana menteri dalam dua masa jabatan. Sedangkan, Muhyiddin baru menjabat beberapa minggu dengan kabinet yang terdiri dari banyak menteri baru dan pemula termasuk di kementerian kesehatan dan keuangan.

Perdana Menteri baru itu telah berusaha mempertahankan sebagian besar kebijakan pendahulunya, termasuk menjaga paket stimulus 20 miliar ringgit (atau setara 4,7 miliar dolar AS) dan proyek-proyek yang disusun dalam anggaran yang dirancang oleh pemerintahan Malaysia sebelumnya.

Pada Senin (16/03/2020), Muhyiddin meluncurkan penambahan pada stimulus, termasuk pemberian uang tunai bagi para pekerja yang dipaksa untuk mengambil cuti tidak berbayar dan diskon tarif listrik untuk pariwisata dan berbagai sektor industri lainnya.

“Hal ini merupakan langkah yang berani dan patut dipuji,” ungkap Kepala Ekonom dari Bank Islam Malaysia Bhd Mohd Afzanizam Abdul Rashid terkait langkah-langkah yang diterapkan Muhyiddin.

“Ya, semua itu bisa berdampak pada ekonomi dalam jangka waktu dekat karena kegiatan ekonomi tidak akan beroperasional seperti biasa. Tetapi, kita bisa menyaksikan peningkatan permintaan terpendam begitu virus dapat terbendung,” jelasnya.

Sebelumnya, Muhyiddin membatalkan berbagai pertemuan besar termasuk sejumlah acara olahraga dan konferensi internasional hingga April 2020. Pembatalan semacam itu berpotensi mengganggu pertemuan Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) yang rencananya akan diselenggarakan di Malaysia tahun ini. (FER).

BERITA TERKAIT