test

News

Senin, 30 Maret 2020 14:48 WIB

Jangan Terpengaruh Hoax! Ratusan Tewas dan Ribuan Warga Iran Keracunan karena Minum Alkohol Disinfektan

Editor: Ferro Maulana

Ramai-ramai perangi virus corona di Indonesia. (Foto : PMJ/Ist).

PMJ - Korban tewas karena keracunan alkohol disinfektan di Iran meningkat tajam menjadi 300 kasus, usai orang-orang mengonsumsi metanol lantaran terpengaruh kabar hoax (misinformasi) bahwa alkohol bisa menyembuhkan virus corona baru (atau Covid-19).

Media Iran melaporkan bahwa lebih dari 1.000 warga di sana telah jatuh sakit karena menelan metanol, walaupun negara tersebut yang mayoritas penduduknya beragama Islam melarang konsumsi minuman beralkohol.

Hal itu terjadi karena adanya serangkaian berita palsu atau yang menyebar di media sosial di Iran, di mana warganya menaruh kecurigaan terhadap pemerintah yang dinilai tidak sigap dalam menghadapi kasus virus corona.

Knut Erik Hovda seorang ahli toksikologi klinis di Oslo yang mempelajari kasus keracunan metanol atau alkohol disinfektan mengaku khawatir wabah di Iran bisa lebih buruk daripada yang telah dilaporkan.

"Virus corona ini menyebar dan orang-orang sekarang, saya pikir mereka bahkan tidak menyadari akan adanya fakta bahwa ada bahaya lain di sekitarnya. Ketika mereka terus minum cairan disinfektan (metanol), akan ada lebih banyak orang yang teracuni,” ujarnya, dilansir dari laman Daily Mail, Senin (30/03/2020).

Untuk diketahui, hingga saat ini masih belum ada obat atau vaksin yang dipastikan untuk penanganan COVID-19. Para peneliti dan dokter di seluruh dunia terus mempelajari virus tersebut dan sedang mengembangkan obat yang efektif.

Meski begitu, dalam sebuah pesan yang beredar di media sosial di Iran, ada informasi keliru yang menyatakan seorang guru sekolah di Inggris telah berhasil menyembuhkan diri dari COVID-19 dengan minum alkohol disinfektan dicampur madu.

Pesan tersebut diikuti dengan informasi tentang penggunaan pembersih tangan berbahan dasar alkohol, dan beberapa orang secara keliru meyakini bahwa meminum alkohol disinfektan dosis tinggi bisa membunuh virus dalam tubuh mereka.

Pandemi COVID-19 yang telah menyerang lebih dari 30.000 orang di Iran telah menimbulkan kepanikan. Ditambah dengan pendidikan literasi media dan internet yang belum memadai membuat orang percaya konsumsi alkohol mengandung metanol bisa menjadi obat.

Secara lebih rinci, kasus virus corona di Iran hingga hari ini telah mencapai angka 38.309 pasien positif COVID-19, dengan kematian sebanyak 2.640 kasus dan pasien sembuh sebanyak 12.391 kasus.

Adapun, bahkan sebelum wabah ini muncul, keracunan metanol di Iran telah memakan banyak korban jiwa. Satu studi akademik menemukan bahwa keracunan metanol membuat 768 orang sakit di negara tersebut dalam rentang September hingga Oktober 2018. (DailyMail/ FER)

BERITA TERKAIT