test

News

Jumat, 17 April 2020 15:48 WIB

Pandemi Corona, Langkah Polri Diapresiasi Ketua Komisi III DPR RI

Editor: Fitriawan Ginting

Kapolri Jenderal Idham Azis bersama Herman Herry. (Foto : PMJ/Ist).

PMJ- Langkah Polri yang tegas membubarkan setiap adanya kerumunan massa dan perkumpulan, diapresiasioleh Ketua Komisi III DPR RI, Herman Herry. Selain itu, ia juga sangat mendukung aparat kepolisian untuk meningkatkan langkah antisipasi terhadap gejolak dalam masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

Hal ini disampaikan Herman terkait Telegram Polri bernomor ST/1184 /lV/OPS.2/2020 yang ditandatangani oleh Kepala Badan Pemeliharaan dan Keamanan (Kabaharkam) Polri, Komjen Pol Agus Andrianto, selaku Kepala Operasi aman Nusa II 2020.

Politikus PDI Perjuangan ini berharap aparat kepolisian bisa betul-betul menjadi pengayom masyarakat dalam kondisi seperti ini.

“Kebebasan menyampaikan pendapat adalah hak yang diberikan dan dijamin oleh konstitusi di dalam sebuah negara demokrasi. Hanya, dalam kondisi psikologis masyarakat yang tertekan seperti sekarang, ada kemungkinan muncul gejolak yang berpotensi mengancam kamtibmas. Aparat kepolisian harus memastikan diri bisa betul-betul menjadi pengayom masyarakat sekaligus pengawal kamtibmas,” ujar Herman, dalam keterangan pers kepada wartawan, Jumat (17/4/2).

Dalam telegram tersebut, Agus memerintahkan jajaran Baharkam untuk mengantisipasi skenario unjuk rasa di wilayah masing-masing.

“Sebagai Ketua Komisi III DPR, saya mengapresiasi dan mendukung kesigapan Kapolri Jenderal Idham Azis dan Kabaharkam Komjen Agus Andrianto dalam menyiapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah dan meredam gejolak di masyarakat,” kata Herman.

Menurut Herman, salah satu hal utama yang harus turut dijaga oleh aparat kepolisian dalam kondisi sekarang tak lain terjaminnya distribusi bahan pokok dan kebutuhan masyarakat.

“Terganggunya distribusi bahan pokok dan kebutuhan masyarakat, yang mungkin saja terjadi bila ada blokade jalan oleh pihak manapun, akan sangat mungkin menimbulkan gejolak yang tidak kita inginkan bersama,” tandas Herman. (Gtg-03).

BERITA TERKAIT