PMJ - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegaskan bahwa pemerintah tidak melarang masyarakat untuk beribadah. Namun, bagaimana mengatur agar peribadatan yang dilakukan tetap aman dan tak terjangkit virus corona.

Untuk itu, Kepala Negara meminta kepada jajarannya untuk memberikan pemahaman dan melakukan sosialisasi tentang bagaimana tata cara beribadah selama masa pandemi Covid-19.

"Saya minta dijelaskan dan diberikan pemahaman, disosialisasikan, bahwa Pemerintah tak melarang masyarakat untuk beribadah," ujar Jokowi dalam rapat terbatas "Persiapan Idulfitri 1441 H" melalui tele conference kanal YouTube Setpres, Selasa (19/5/2020).

"Justru Pemerintah melalui Kemenag mendorong agar setiap umat beragama meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadahnya masing-masing," sambungnya

Lebih lanjut Jokowi mengatakan, pemerintah selama ini hanya mengimbau masyarakat beribadah di rumah. Ia menyampaikan imbauan tersebut sudah sering disampaikan kepada masyarakat.

"Yang kita imbau peribadatan yang dilakukan sesuai protokol kesehatan dan anjuran ibadah di rumah yang bisa dilakukan bersama-sama, ini sering kita sampaikan," tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, Jokowi juga mengapresiasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) beserta ormas Islam yang telah membantu pemerintah mengendalikan penyebaran virus corona atau Covid-19.

"Saya sangat menghormati dan mengapresiasi adanya fatwa dan juga imbauan yang disampaikan kepada seluruh umat Islam di Indonesia, terkait dengan peribadatan maupun amaliyah selama wabah Covid-19 ini," tukasnya.(Hdi)