test

Politik

Rabu, 6 November 2019 10:02 WIB

Kurangi Ketergantungan Terhadap Dolar, Indonesia Gunakan Rupiah Dalam Perdagangan Internasional

Editor: Redaksi

Selebaran Sayembara hadiah Rp 750 Juta. (Dok/Ist)

PMJ – Indonesia tengah mengurangi ketergantungan terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan mempromosikan penggunaan mata uang lokal dalam perdagangan luar negeri.

Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Moneter Singapura (MAS) sepakat untuk memperpanjang kerja sama keuangan bilateral senilai US$ 10 miliar untuk periode satu tahun ke depan. Perpanjangan kerja sama ini merupakan realisasi kesepakatan awal antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong pada saat Leaders Retreat di Singapura, pada 8 Oktober 2019.

"Kerja sama yang disepakati November 2018 ini memungkinkan kedua bank sentral untuk dapat mengakses likuiditas mata uang asing antara kedua bank sentral, jika diperlukan, untuk menjaga stabilitas moneter dan pasar keuangan," ungkap BI dalam keterangan tertulisnya, Selasa (5/11/2019).

Menurut BI, kerja sama dengan MAS meliputi dua area yaitu:

  1. Perjanjian swap bilateral mata uang lokal (Local Currency Bilateral Swap Agreement/LCBSA) yang memungkinkan dilakukannya pertukaran mata uang lokal antara kedua bank sentral dengan total nilai mencapai ekuivalen US$ 7 miliar (SG$ 9,5 miliar atau Rp 100 triliun).
  2. Perjanjian repo bilateral dalam valuta asing (Bilateral Repo Line/BRL) senilai US$ 3 miliar, yang memungkinkan dilakukannya transaksi repo antara kedua bank sentral untuk mendapatkan likuiditas dolar AS dengan menjaminkan obligasi pemerintah AS, Jepang, dan Jerman.

Dalam kerja sama tersebut, Indonesia dan Singapura diharap bisa mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS dalam hal perdagangan antar negara. Bank sentral menyediakan fasilitas mata uang lokal bagi dunia usaha, sehingga tidak perlu menggunakan dolar AS. (BHR)

BERITA TERKAIT