test

News

Selasa, 23 Juni 2020 15:34 WIB

Korsel Optimis Bisa Lewati Gelombang Kedua Virus Corona

Editor: Hadi Ismanto

Kepala Pusat Pengendalian Penyakit Korea (KCDC), Jung Eun-kyeong (Foto: PMJ News/Dok Net)

PMJ - Para pejabat kesehatan Korea Selatan (Korsel) optimis negaranya akan melalui gelombang kedua virus corona, meskipun mencatat jumlah yang relatif rendah. Sebelumnya, Korsel telah berhasil menekan jumlah angka Covid-19.

Seperti dilansir laman BBC, Selasa (23/6/2020), Kepala Pusat Pengendalian Penyakit Korea (KCDC), Jung Eun-kyeong menyerbut gelombang pertama berlangsung hingga April.

Namun sejak Mei, kelompok kasus baru telah berkembang, termasuk wabah di klub malam di ibukota, Seoul. Di antara periode-periode itu, kasus harian yang dikonfirmasi telah turun dari hampir seribu menjadi nol infeksi yang tercatat selama tiga hari berturut-turut.

Otoritas setempat pada hari Senin (22/6) menyampaikan bahwa selama 24 jam terakhir, 17 infeksi baru telah dicatat dari berbagai kelompok di kantor dan gudang besar.

Dr Jeong mengatakan, maraknya muncul kasus baru ini telah membawanya untuk menyimpulkan bahwa negara itu dalam cengkeraman gelombang kedua.

Sampai sekarang, KCDC telah mengatakan bahwa gelombang pertama Korea Selatan tidak pernah benar-benar berakhir.

Tetapi Dr Jeong menuturkan, sekarang sudah jelas bahwa liburan akhir pekan di awal Mei menandai awal gelombang infeksi baru yang difokuskan di wilayah Seoul yang lebih luas, yang sebelumnya hanya melihat beberapa kasus.

Sebelumnya pada hari Senin, kota Daejeon, selatan ibukota, mengumumkan akan melarang pertemuan di ruang publik seperti museum dan perpustakaan setelah sejumlah kluster virus kecil ditemukan.

"Di area metropolitan, kami meyakini bahwa gelombang pertama adalah dari Maret hingga April, juga mulai Februari hingga Maret," ujar Dr Jeong dalam konferensi pers.

"Lalu kita melihat bahwa gelombang kedua yang dipicu oleh liburan bulan Mei lalu, telah berlangsung," sambungnya

Walikota Seoul juga memperingatkan bahwa ibukota mungkin harus kembali ke jarak sosial yang ketat, jika kasus rata-rata 30 teratas selama tiga hari ke depan dan tingkat hunian tempat tidur rumah sakit kota melebihi 70 persen.

BERITA TERKAIT