test

News

Jumat, 26 Juni 2020 18:31 WIB

Kapuspen TNI Sesalkan Terjadinya Penyerangan TNI di Kongo

Editor: Hadi Ismanto

Kapuspen TNI, Mayjen Sisriadi (Foto: Dok PMJ)

PMJ - Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI Sisriadi menyesalkan peristiwa penembakan Serma Rama Wahyudi yang tergabung dalam Satgas Kizi TNI Konga XX-Q/Monusco.

Prajurit TNI tersebut gugur saat menjalankan tugas misi sebagai pasukan perdamaian PBB di wilayah Republik Demokratik Kongo, Afrika.

"Tentu kita menyesal karena ada korban, prajurit-prajurit kita adalah prajurit yang terlatih," ujar Sisriadi dalam jumpa pers di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Jumat (26/6/2020).

"Tapi memang mungkin kalau dilihat dari foto-foto medannya, memang medan yang tepat untuk ambush itu," sambungnya.

Sisriadi mengatakan, lokasi penembakan merupakan medan yang tidak ada tempat untuk bersembunyi dan memang ideal untuk tempat penyergapan. Hal itu juga didukung dengan truk yang berjalan sangat pelan memudahkan milisi Uganda untuk menyerang.

"Apalagi almarhum itu berada di truk yang besar, Lobet, itu salah satu truk untuk membawa barang-barang dan itu pasti pelan tidak mungkin kencang karena memang kondisi jalannya menikung, tanah, dan mepet sekali ban kiri kanan dengan dinding tebing," jelasnya.

"Kalau kita sebagai prajurit sulit. Jadi memang medannya tidak memungkinkan. Tentu saja itu sudah jadi salah satu risiko prajurit selagi bertugas," imbuhnya.

Kapuspen TNI mengecam tindakan kelompok milisi yang menyerang pasukan perdamaian dalam hal ini kontingen dari Indonesia. Namun, dirinya tak menampik risiko adanya penembakan apalagi di perbatasan di Afrika.

"Ini menjadi pelajaran bagi kita, prajurit kita, untuk mencari medan-medan yang sesuai dengan kondisi di sana. Dan itu akan kita jadikan evaluasi untuk penugasan-penugasan yang akan datang. Intinya saya pribadi ini risiko yang harus dihadapi prajurit," tutupnya.(Hdi)

BERITA TERKAIT