PMJ - Bank Indonesia memberikan prediksi bahwa Indonesia akan lepas dari jurang resesi. Alasannya, sejumlah indikator yang menyumbang pertumbuhan ekonomi mulai menunjukkan perlambatan cenderung tertahan di bulan Mei.

Untuk diketahui, resesi ekonomi yaitu keadaan di mana pertumbuhan ekonomi suatu negara tumbuh negatif dalam dua kuartal (atau lebih secara berturut-turut).

"Gambaran ini memang too early (terlalu awal, red). Tapi ini menggambarkan kita tidak menuju titik resesi seperti yang dikhawatirkan banyak orang," tutur Deputi Gubernur Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo dalam diskusi, di Jakarta, Jumat (03/07/2020).

Menurut Dody, indeks ekspektasi ekonomi berada di posisi 105,9 pada Mei lalu. Lanjutnya, posisi itu pada titik landai dibandingkan pada Maret saat covid-19 muncul di Tanah Air.

Lebih jauh, Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur juga menunjukkan perbaikan, meskipun masih kontraksi.

Di bulan Mei PMI manufaktur di posisi minus 28,6, dari sebelumnya 27,5 di April. Indikator tersebut menunjukkan kegiatan manufaktur yang mempunyai porsi dominan pada Produk Domestik Bruto telah mulai bergerak.

"Angka PMI kita yang menggambarkan risiko investasi relatif perlambatannya tertahan. Ini menandakan ada beberapa kegiatan manufaktur relatif sudah kembali gerak karena linked (berhubungan) dengan buka nya ekspor ke Tiongkok," tandasnya. (FER).