test

News

Kamis, 29 Oktober 2020 08:33 WIB

Maulid Nabi, Momentum Meneladani Rasulullah SAW

Editor: Ferro Maulana

PMJ - Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW setiap 12 Rabiul Awal memiliki makna dan hikmah yang sangat besar bagi umat Islam. Salah satunya bertujuan mengingatkan jejak dan napak tilas kehidupan serta perjuangan Nabi Muhamad SAW kepada umat.

Untuk diketahui, Nabi Muhammad dilahirkan di kota suci Mekkah dari ibunya bernama Aminah dan ayahnya bernama Abdullah.

Rasulullah SAW lahir pada 12 Rabiul Awal pada tahun Gajah atau peristiwa tentara bergajah yang menyerang Mekkah. Tahun Gajah bertepatan dengan tahun 571 dalam kalender Romawi.

Maulid Nabi Muhammad (Foto: PMJ News/ Fif).

Nabi Muhammad SAW merupakan manusia teladan (uswah hasanah) yang dihadirkan oleh Allah SWT untuk diteladani sebagai pembawa risalah untuk perbaikan akhlak manusia.

Maka, hikmah dari memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW yakni sebagai sarana untuk mengambil uswah atau meneladani akhlak Rasulullah SAW dan tentunya semakin memperkokoh keimanan seorang muslim kepada Allah SWT.

Apalagi melalui penanaman pada diri generasi muda tentang kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW, akan melahirkan ketaatan kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW, dengan mengikuti sunnah-sunnahnya.

Sehingga suri tauladan kehidupan (uswah hasanah) Muhammad SAW dapat diserap dalam pikiran dan perilaku muslim dalam kesehariannya.

Apalagi di masa pandemi Covid-19 saat ini, dimana masyarakat tengah dihadapkan pada musuh (virus) yang tak terlihat wujudnya. Sehingga kita tidak dapat menghindari ataupun menyadari pasti keberadaannya.

Karena itulah bila muslim mengambil hikmah dari perayaan Maulid Nabi ini dengan terus berikhtiar mencegah penularan virus Covid-19. Yaitu, mematuhi protokol kesehatan (prokes).

Kemudian keimanan yang kuat kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW, dan keyakinan bahwa Allah-lah satu-satunya penolong dapat menjadikan jiwa semakin kuat.

Dirayakan dengan Suasana Berbeda

Di negara-negara mayoritas penduduknya muslim seperti di Indonesia, Maulid Nabi merupakan hari libur nasional. Di Tanah Air, peringatan hari lahirnya Nabi Muhammad SAW itu kerap dirayakan dengan beragam cara dan kegiatan.

Masing-masing daerah biasanya mempunyai kebiasaan perayaan yang berbeda dengan wilayah lainnya. Tetapi dari semua jenis perayaan tersebut, semuanya melibatkan perkumpulan.

Meski begitu, kondisi pandemi Covid-19 ini bukan menjadi penghalang bagi seorang muslim tidak memperingati hari kelahiran (Maulid) Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada 12 Rabiul Awal atau hari ini Kamis (29/10/2020).

Walaupun tahun ini dirayakan dengan suasana yang berbeda, esensi dari peringatan hari lahir Rasulullah SAW tentunya tidak akan meredup bagi umat Islam.

Perbanyak Salawat dan Doa

Pada umumnya peringatan Maulid Nabi dapat dilakukan secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama.

Namun, di masa pandemi Covid-19 ini, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW nampaknya harus dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan dengan tujuan mencegah penyebaran virus Covid-19.

Secara umum, protokol kesehatan yang harus dilakukan oleh masyarakat untuk mencegah penularan virus Covid-19 yaitu dengan menerapkan 3M. Antara lain, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak

Karena itu, memperingati Maulid Nabi saat ini dapat dilakukan dengan sejumlah cara. Misalnya memperbanyak salawat dan doa untuk Nabi Muhammad SAW, membaca dan mempelajari isi Alquran, meneladani kisah dan sifat Nabi Muhammad SAW, puasa sunnah, dan bersedekah atau menyantuni anak yatim.(Dbs/ Fer)

BERITA TERKAIT