Selasa, 12 November 2024 13:07 WIB
WHO: Konsumsi Gula Tak Boleh Lebih dari Enam Sendok Teh
Editor: Hadi Ismanto
PMJ NEWS - Mungkin banyak orang tidak tahu takaran gula yang boleh dikonsumsi setiap hari. Apabila kelebihan, maka efeknya bisa mengganggu kesehatan seperti diabetes dan obesitas.
Sebagaimana dikutip dari laman Marca, Selasa (12/112024), WHO menyatakan asupan gula bebas yaitu gula yang ditambahkan ke makanan dan minuman tidak boleh melebihi 10 persen dari total kalori harian seseorang.
Namun, disarankan untuk mengurangi persentase ini menjadi 5 persen untuk manfaat kesehatan tambahan. Dampak konsumsi gula berlebihan Konsumsi gula berlebihan dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan.
Beberapa dampak yang paling dikenal dan didukung secara ilmiah meliputi:
1. Obesitas
Ketika mengonsumsi lebih banyak kalori daripada yang dibutuhkan tubuh, kalori tersebut disimpan sebagai lemak, yang menyebabkan penambahan berat badan.
Diabetes tipe 2 Resistensi gula dapat berkembang menjadi diabetes tipe 2, penyakit kronis yang memengaruhi metabolisme dan dapat menimbulkan konsekuensi kesehatan yang serius.
2. Masalah Jantung
Studi oleh American Heart Association menyimpulkan bahwa mereka yang mengonsumsi gula tambahan secara berlebihan lebih mungkin menderita tekanan darah tinggi, serangan jantung, dan stroke.
Kesehatan gigi Ini adalah sekutu besar bakteri di mulut, yang memakannya untuk menghasilkan asam yang mengikis email gigi, yang dapat menyebabkan gigi berlubang.
3. Risiko Kanker
Pola makan tinggi gula dapat menyebabkan peradangan kronis, faktor yang terkait dengan perkembangan kanker dan penyakit degeneratif lainnya. Berapa Takaran Gula yang Benar? Memang benar takaran gula pada orang dewasa dan anak-anak berbeda.
Oleh karena itu, WHO merekomendasikan jumlah gula yang bisa dikonsumsi setiap hari, yakni orang dewasa dengan diet 2.000 kalori per hari, 5 persen setara dengan sekitar 25 gram gula bebas per hari, yaitu sekira enam sendok teh.
Sementara anak-anak rekomendasinya serupa, penting untuk diingat bahwa jumlah total kalori yang dibutuhkan anak lebih rendah, sehingga jumlah gula harus lebih rendah secara proporsional.
Rekomendasi WHO ini berfokus pada gula bebas dan tidak mencakup gula intrinsik, yaitu gula yang secara alami terdapat dalam buah dan sayuran utuh.