logo-pmjnews.com

test

News

Jumat, 1 November 2024 12:05 WIB

Jika Terbukti Berbahaya, Kementan Akan Hentikan Impor Anggur Muscat

Editor: Fitriawan Ginting

Bapanas akan Investigasi kabar anggur Muscat mengandung residu pestisida. (Foto: PMJ/Instagram @asuranmama).
Bapanas akan Investigasi kabar anggur Muscat mengandung residu pestisida. (Foto: PMJ/Instagram @asuranmama).

PMJ NEWS - Terkait dengan kabar anggur shine muscat impor asal China yang berbahaya, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono menegaskan siap menghentikan impor jika ditemukan kandungan berbahaya dalam produk tersebut.

Saat ini, Kementerian Pertanian masih menunggu hasil kajian dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebagai otoritas yang berwenang.

"Ya harus dong (disetop), kan berbahaya," kata Sudaryono di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (31/10/2024).

Dilanjutkan Sudaryono, pihaknya menunggu pengecekan lebih lanjut dari BPOM mengenai kandungan dalam anggur tersebut.

"Intinya ya kita kalau memang di situ ada pelanggaran atau di situ ada kandungannya, tentu akan kita kaji dan akan kita larang. Iya dong?" ungkapnya.

Kementerian Pertanian juga berencana berkoordinasi dengan Kementerian Perindustrian dan Perdagangan jika kandungan berbahaya terbukti ada.

“Rekomendasinya dari Kementerian Pertanian tapi kan yang punya SPI, namanya perintah export atau import itu adanya di perdagangan. Tapi kita duluan, kita ada rekomendasi biasanya rekomendasi kita dilaksanakan oleh Kementerian Perdagangan," tukas Sudaryono.

Badan Pangan Nasional (Bapanas) melalui Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah (OKKPD) telah melakukan uji cepat (rapid test) untuk memeriksa dugaan residu pestisida pada anggur Shine Muscat. Hasil tes menunjukkan bahwa anggur tersebut memenuhi standar keamanan pangan.

"Hasil uji rapid test yang dilakukan oleh OKKP (Otoritas Kompeten Keamanan Pangan) ini menunjukkan bahwa anggur Muscat yang beredar saat ini aman dikonsumsi, karena dari semua uji rapid tersebut dalam jumlah aman," terang Plh. Deputi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Bapanas, Yusra Egayanti.

BERITA TERKAIT