test

Hukrim

Jumat, 15 November 2019 17:40 WIB

Bom Bunuh Diri Haram, Jusuf Kalla Yakin Pelaku Belajar Bikin Bom dari Internet

Editor: Fitriawan Ginting

Mantan Wapres Jusuf Kalla. (Foto : PMJ/Ilustrasi Fifi).

PMJ- Mantan Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla (JK) mengatakan, hubungan antara guru mengaji dengan pelaku bom bunuh diri yang terjadi di Polrestabes Medan itu, tidak berkaitan dengan penyebaran radikalisme di masjid. Menurut JK, pelaku membuat bom itu belajar dari internet.

"Sebenarnya radikalisme tidak di masjid, saya bilang 99 persen masjid itu aman saja. Bahwa ada pengajian-pengajian tertentu yang keras umumnya tidak di masjid," kata JK saat ditemui di kantor Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Yogyakarta, Jumat (15/11/2019).

Oleh sebab itu, JK menilai kemampuan pelaku bom bunuh diri di Polrestabes Medan, Rabbial Muslim Nasution, dalam merakit bom tidak didapat dari keaktifannya dalam kegiatan masjid. Menurutnya, pelaku Rabbial bisa merakit bom dari video yang tersebar di dunia maya.

"Mereka dapatnya dari internet, iya, lihat saja orang bikin bom belajarnya di mana? di internet kan," ucapnya.

Kendati demikian, JK mengutuk keras aksi Rabbial yang melakukan bom bunuh diri di Polrestabes Medan. JK menuturkan, tidak ada agama yang mengajarkan untuk membunuh sesama.

"Ya tentu apapun, bom bunuh diri kan haram dari segi agama. Bunuh diri saja haram, apalagi membunuh orang lain dengan cara bunuh diri. Selain itu, membunuh orang lain dengan alasan agama sama sekali tidak ada," tuturnya.

"Dan secara aturan juga (bom bunuh diri) kejahatan luar biasa, karena itu kita mengutuk masalah itu agar menyadari, bahwa tidak ada perintah agama untuk saling membunuh selain mempertahankan diri," tegasnya.

Sebelumnya, Insiden ledakan bom bunuh diri itu terjadi di Polrestabes Medan yang diperkirakan terjadi pukul 08,45 WIB. Dalam ledakan itu menyebabkan timbulnya korban luka sebanyak 6 orang. (Fjr/Gtg-03).

BERITA TERKAIT