test

Hukrim

Rabu, 26 Februari 2020 15:58 WIB

Peristiwa Bom Bunuh Diri Tewaskan Puluhan Orang di Konser Ariana Grande Terungkap di Pengadilan

Editor: Ferro Maulana

Pelaku bom bunuh diri yang terekam melalui kamera cctv. (Foto: Dok Net).

PMJ - Salman Abedi tertangkap kamera CCTV 19 detik sebelum pemboman di Manchester Arena. Ia diduga kuat menjadi teroris yang bertanggung jawab atas kekacauan kerumunan penonton konser pada saat itu.

Rekaman itu ditunjukkan di pengadilan selama persidangan Hashem Abedi, yang dituduh membantu saudaranya, Salman Abedi merencanakan serangan bunuh diri pada 22 Mei 2017 lalu.

Terlihat malam itu, Salman yang berusia 22 tahun meledakkan perangkat buatannya yang penuh pecahan peluru, saat konser Ariana Grande selesai, ketika ratusan orang berhamburan keluar dari area konser.

Pelaku bom bunuh diri yang terekam melalui kamera cctv. (Foto: Dok Net).

Penyerang bunuh diri ini mengenakan ransel Karrimor besar berisi bom, berdiri di tengah kerumunan pria, wanita dan anak-anak.

Dilansir dari laman Mirror, Rabu (26/02/2020) waktu setempat, peristiwa sadis tersebut menewaskan 22 orang dan ratusan lainnya terluka. Diketahui sebanyak 14.054 orang yang berada di konser pop dan 359 orang berada di area ketika bom meledak.

Rekaman CCTV juga menunjukkan Salman meninggalkan apartemen sewaannya di Granby Row, Manchester, Inggris dengan koper besar. Kemudian ia kembali dengan tangan kosong. Ia pergi dengan ransel besarnya menggunakan trem Metrolink ke Stasiun Victoria dekat kota.

Pelaku bom bunuh diri yang terekam melalui kamera cctv. (Foto: Dok Net).

Pengadilan kembali diberitahukan, bagaimana ketika Salman menunggu trem, ia menelepon keluarganya di Libya yang berlangsung lebih dari empat menit. Ia berada di Arena Manchaster selama dua jam sebelum melakukan aksi nekatnya pada pukul 22.01 malam waktu setempat.

Setelah sebuah insiden besar diumumkan, stasiun medis triase didirikan di tempat persinggahan Stasiun Victoria, sehingga paramedis dapat merawat orang-orang yang terluka. Tetapi 19 orang sudah dipastikan tewas di tempat kejadian (TKP).

Semua korban yang masih hidup telah dipindahkan pada pukul 23.30. Pengadilan juga mendengar bagaimana ayah dari satu korban, Meghan Hurley (15), tetap bersama tubuhnya sampai pukul satu dini hari.

Tubuh Salman tercecer dalam empat bagian, penuh dengan mur, kawat dan bagian logam. Selain itu ditemukan pula pakaian robek, ponsel, dan kartu bank, sejumlah kabel, sakelar listrik, dan pecahan baterai. (FNI/ FER).

BERITA TERKAIT