test

Kesehatan

Selasa, 16 Juli 2024 11:36 WIB

Studi Baru Ungkap Makanan Ultraproses Dikaitkan 32 Penyakit

Editor: Hadi Ismanto

Studi baru menyebut makanan ultraproses dikaitkan dengan 32 penyakit termasuk penyakit kardiovaskular. (Foto: Kolase PMJ News)

PMJ NEWS - Sebuah studi baru yang dipublikasikan dalam jurnal British Medical Journal (BMJ) menyebut makanan ultraproses dikaitkan dengan 32 penyakit termasuk penyakit kardiovaskular, kanker, dan diabetes tipe 2.

Makanan ultraproses merupakan makanan yang diformulasikan melalui proses industri dan penambahan zat aditif seperti pengawet dan pewarna di antaranya mi instan, sereal manis, soda, permen, es krim, biskuit, margarin, hingga daging olahan (bakso, ham, nugget, dan sosis).

Peneliti menyatakan makanan ultraproses sangat berbahaya bagi sistem tubuh secara keseluruhan karena sering kali mengandung bahan-bahan murah yang dimanipulasi secara kimiawi seperti pati, gula, dan lemak yang dimodifikasi dengan sedikit makanan utuh (real food).

"Paparan lebih besar terhadap makanan ultra-olahan dikaitkan dengan risiko yang lebih tinggi dampak kesehatan yang merugikan, terutama dampak kardiometabolik, gangguan mental umum, dan kematian," ungkap peneliti seperti dilansir Euro News, Selasa (16/7/2024).

Studi ini dilakukan oleh tim peneliti internasional dari Brasil, Australia, Amerika Serikat, Prancis, dan Irlandia. Mereka berkontribusi pada tinjauan menyeluruh dari 45 analisis yang mencakup total populasi 9,8 juta peserta.

Para peneliti melaporkan asupan tinggi makanan ultraproses secara konsisten dikaitkan dengan peningkatan risiko 32 dampak kesehatan yang negatif.

Mereka menemukan hubungan antara makanan tersebut dan semua penyebab kematian seperti kanker payudara, kanker kolorektal, kanker pankreas, gangguan buruk, gangguan kecemasan, asma, hipertensi, penyakit Crohn, obesitas, sindrom metabolik, penyakit hati berlemak non alkohol, dan hiperglikemia.

Peneliti juga melaporkan adanya peningkatan risiko kematian terkait penyakit kardiovaskular sebesar 50 persen, risiko diabetes tipe 2 sebesar 12 persen, serta risiko kecemasan dan gangguan mental sebesar 48-53 persen. Asupan makanan ultraproses yang tinggi juga ditemukan terkait dengan peningkatan risiko kematian sebesar 21 persen dari penyebab apa pun dan peningkatan risiko depresi sebesar 22 persen.

Para peneliti berpendapat, temuan mereka menunjukkan makanan ultraproses dapat berbahaya bagi berbagai sistem tubuh, menyoroti perlunya tindakan segera untuk mengurangi paparan makanan ultraproses.

"Kami merekomendasikan penelitian mekanistik yang mendesak, serta evaluasi strategi berbasis populasi dan kesehatan masyarakat yang komprehensif, termasuk kerangka kerja kebijakan yang dipimpin oleh pemerintah dan pedoman diet. Tujuannya untuk mengurangi paparan makanan terhadap makanan ultraproses demi peningkatan kesehatan manusia," terangnya.

BERITA TERKAIT