Jumat, 7 Juni 2024 12:38 WIB
Studi: Tertawa Ampuh Percepat Pemulihan Pasien
Editor: Hadi Ismanto
PMJ NEWS - Tertawa tidak hanya terasa menyenangkan, tetapi juga baik untuk kesehatan. Pasalnya, tertawa dapat memicu pelepasan endorfin, bahan kimia alami yang membuat tubuh merasa nyaman.
Bahkan sebuah studi terbaru menemukan bahwa tertawa dinilai sangat ampuh mempercepat pemulihan pasien. Penelitian ini dilakukan oleh Martin Luther University Halle-Wittenberg (MLU) dan Federal Institute for Vocational Education and Training (BIBB).
Hasil studi menunjukkan gaya humor tertentu yang digunakan petugas medis saat memeriksa pasien dapat diterima dengan positif oleh pasien. Menurut peneliti, petugas medis yang menggunakan gaya humor ringan juga lebih banyak menerima feedback positif dari pasien.
"Dalam bidang kedokteran umum, di mana dokter sering menangani pasien yang sama selama bertahun-tahun, penggunaan humor ringan untuk menunjukkan perilaku tidak sehat tampaknya berhasil," ungkap Julie Raecke dari BIBB seperti dilansir Study Finds, Jumat (7/6/2024).
"Gaya ini membantu membangun hubungan yang lebih kuat dengan pasien, membuat mereka lebih mudah menerima nasihat kesehatan," sambungnya.
Untuk sampai pada kesimpulan ini, tim peneliti dari melakukan survei terhadap lebih dari 600 asisten medis (medical assistant) di seluruh Jerman.
Peneliti memilih fokus pada kelompok ini karena asisten medis memainkan peranan penting dalam perawatan kesehatan dan sering kali menjadi titik kontak pertama bagi pasien, namun mereka menghadapi beban kerja yang tinggi dengan gaji relatif rendah.
Faktor-faktor ini dapat menyebabkan stres dan kelelahan, sehingga penting untuk menemukan cara untuk membantu mereka mengatasinya dengan lebih baik.
"Asisten medis berhubungan langsung dengan pasien hampir setiap hari. Mereka memiliki banyak tanggung jawab dan mengalami banyak stres," terang tim peneliti.
Para peneliti menggunakan kuesioner yang menilai delapan gaya komedi yang berbeda. Mulai dari humor yang ramah dan menyenangkan hingga ironi, sarkasme, serta sinisme. Kuesioner dinilai lebih komprehensif karena membedakan antara humor ringan dan gelap.
Asisten medis yang memakai gaya humor ringan cenderung lebih bahagia dan percaya diri di tempat kerja. Sebaliknya, mereka yang sering menggunakan sarkasme, membuat komentar sinis, atau menikmati kesalahan orang lain sering merasa kurang puas dan kurang kompeten.
Penelitian yang diterbitkan dalam BMC Primary Care menemukan jenis humor yang berbeda bekerja lebih baik dalam situasi yang berbeda. Sebagai contoh, asisten medis yang jenaka sering kali merasa lebih percaya diri dan lebih mungkin untuk menduduki posisi kepemimpinan.
Hal itu mungkin karena gaya humornya membantu mereka beradaptasi dengan berbagai skenario di tempat kerja, mulai dari menenangkan pasien yang cemas hingga memecahkan masalah secara kreatif.
"Penelitian ini juga memperingatkan agar tidak menggunakan sarkasme secara berlebihan. Meskipun mungkin terasa memuaskan saat ini, namun hal ini dapat menyebabkan jarak emosional dari pekerjaan dan penurunan motivasi dalam jangka panjang," tukas peneliti.