logo-pmjnews.com

News

Rabu, 29 Mei 2024 11:05 WIB

Berlaku Akhir 2024, Bayar Tol Tanpa Sentuh Dilakukan Secara Bertahap

Editor: Fitriawan Ginting

Situasi lalu lintas di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. (Foto: PMJ News/Hadi)
Situasi lalu lintas di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. (Foto: PMJ News/Hadi)

PMJ NEWS - Penerapan sistem bayar tol tanpa sentuh atau multilane free flow (MLFF) akan dimulai secara bertahap pada akhir 2024 ini. Hal ini dipastikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

"Dari hasil uji coba pada Desember 2023 lalu di ruas tol Bali Mandara masih ada beberapa hal yang harus dievaluasi, termasuk teknis dan manajerial. Saat ini sudah ada solusi dari sisi manajerialnya. Saya optimis MLFF akan diimplementasikan secara bertahap dengan masih single lane atau hibrid masih dengan kartu (e-toll)," kata Basuki dalam keterangan tertulis, Rabu (29/5/2024).

Pelaksanaan MLFF akan diterapkan secara bertahap. Diawali dengan uji coba pada satu lajur atau Single Lane Free Flow (SLFF) dengan barrier dan tapping (hybrid), dilanjutkan dengan masa transisi dimana diterapkan SLFF dengan barrier. Pada tahap selanjutnya yakni SLFF tanpa barrier dan MLFF secara penuh.

Teknologi yang digunakan tetap GNSS, sehingga tetap membutuhkan aplikasi Cantas untuk melakukan transaksi pembayaran tol. Nantinya pelaksanaan SLFF akan diterapkan secara bertahap dimulai dari uji coba ruas Jalan Tol Bali Mandara. Kemudian ketika sudah berhasil akan dilakukan perluasan layanan kepada ruas lainnya.

Ketika teknologi MLFF sudah mulai diimplementasikan pada seluruh jalan tol, pengguna wajib mendaftarkan data pribadi dan nomor kendaraan pada aplikasi Cantas sebelum memasuki jalan tol untuk mendukung kedisiplinan pengguna dalam melakukan pembayaran.

Oleh karena itu, pengguna jalan tol harus memperhatikan registrasi aplikasi Cantas dan kecukupan saldo sebelum memasuki jalan tol.

Basuki memastikan, nantinya tidak akan ada penambahan biaya atau perubahan tarif tol bagi para pengguna tol saat beralih ke sistem MLFF. "Tidak akan ada membebani pengguna tol dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), termasuk tidak ada perubahan tarif dengan adanya MLFF ini," tegas dia.

Dikatakan Basuki, penerapan MLFF sendiri sudah ditetapkan menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) karena salah satu tujuan utamanya untuk memberikan kenyamanan bagi pengguna jalan tol, bukan untuk kepentingan BUJT atau pemerintah.

President Director of Roatex Indonesia Toll System (RITS), Attila Keszeg mengaku siap mendengar segala masukan dari Pemerintah Indonesia bahwa diperlukan transisi untuk menuju MLFF. Termasuk masih butuh banyak sosialiasi ke masyarakat terutama terkait proses registrasi kendaraan.

"Proyek ini merupakan transformasi teknologi di jalan tol khususnya dalam transaksi pembayaran. Kami terus bekerja sama dengan PUPR secara intensif untuk memulai penerapan tahapan MLFF di akhir tahun 2024," pungkas Attila.

BERITA TERKAIT