test

News

Jumat, 6 Oktober 2023 14:24 WIB

Berkas Perkara Kasus Pembunuhan Imam Masykur Dilimpahkan ke Oditur Militer

Editor: Hadi Ismanto

Tiga oknum anggota TNI menjadi tersangka dalam kasus penculikan dan penganiayaan terhadap Imam Masykur. (Foto: PMJ News/Istimewa)

PMJ NEWS - Polisi Militer Kodam Jayakarta (Pomdam Jaya) telah merampungkan dan melimpahkan berkas perkara kasus penculikan dan pembunuhan terhadap Imam Masykur ke Oditur Militer II-07 Jakarta Timur, Jumat (6/10/2023).

Komandan Pomdam Jaya, Kolonel Cpm Irsyad mengatakan pelimpahan berkas perkara sekaligus dilakukan bersama penyerahan tersangka dan sejumlah barang bukti.

Adapun ketiga tersangka yaitu Praka RM dari Paspampres, Praka HS dari kesatuan Direktorat Topografi, dan Praka J dari Satuan Kodam Iskandar Muda yang juga ditampilkan dengan memakai baju tahanan.

"Pada hari ini, 6 Oktober 2023 resmi berkas perkara tersebut kami serahkan kepada Oditur Militer II-07 Jakarta," ujar Kolonel Cpm Irsyad dalam konferensi pers.

Berkas perkara ketiga tersangka ini diterima langsung oleh Kaotmil II-07 Jakarta Kolonel Kum Riswandono Hariyadi. Selanjutnya, Oditur Militer akan melakukan penelitiaan dan pelengkapan berkas perkara sebelum kembali diserahkan ke Pengadilan Militer.

Riswandono menjelaskan, pihaknya menerima berkas perkara tersebut untuk diteliti. Ketiga tersangka tergabung dalam satu berkas perkara yang sama dan akan menjalani sidang bersamaan.

"Jadi tersangkanya tiga orang dalam satu persidangan, tidak sendiri-sendiri. Nanti dilaksanakan di Pengadilan Militer II-07 Jakarta. Untuk Oditur Militernya nanti satu orang kemudian didampingi dua orang," terang Riswandono.

Atas perbuatannya, ketiga tersangka disangkakan dengan pasal berlapis dengan Pasal Primer yaitu Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 KUHP juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP dan lebih Subsider Pasal 328 KUHP.

Oditur Militer, kata dia, akan membuktikan pasal primair terlebih dahulu sementara subsidernya akan dimulai dengan ancaman hukuman yang tertinggi. Riswandono menyebut persidangan kasus ini akan dibuka untuk umum.

"Silakan nanti mau melihat monggo, mau mengikuti dari awal sampai akhir monggo," tukasnya.

BERITA TERKAIT