PMJ NEWS -  Centre for Research on Energy and Clean Air (CREA) menerangkan, aturan bekerja dari rumah (WFH) bagi pegawai aparatur sipil negara (ASN) yang diterapkan Pemprov DKI Jakarta tidak mampu menjernihkan udara.

Alasannya, PLTU Batu Bara menjadi salah satu sumber kuat menyumbang polusi udara di Jakarta.

CREA menegaskan, wilayah DKI Jakarta dilanda polusi udara tinggi dan terus-menerus, dengan rata-rata tingkat PM2.5 melebihi pedoman Badan Kesehatan Dunia (WHO) yaitu sekitar 7 kali lipat.

Selanjutnya, tingkat polusi sangat berkorelasi dengan model semburan emisi buang berbagai PLTU batu bara yang mencapai Jakarta, dan secara jelas menunjukkan kontribusi sektor ketenagalistrikan serta sumber-sumber lintas batas secara umum.

“Kami telah mengidentifikasi selusin pembangkit listrik tenaga batu bara di sekitar Jakarta, yang berlokasi di Banten dan Jawa Barat,” terang Lead Analyst CREA Lauri Myllyvirta dalam siaran persnya resminya, Jumat (25/8/2023).

“Analisis kami terhadap polusi udara di Jakarta baru-baru ini menunjukkan tingkat polusi meningkat ketika angin bertiup dari lokasi yang memiliki pembangkit listrik tenaga batu bara,” katanya lagi.

Hal itu menunjukkan pembangkit listrik tenaga batu bara adalah bagian dari masalah dan hasil pemodelan CREA menemukan pembangkit listrik tenaga batu bara adalah penyebab terhadap sekitar 2.000 kematian akibat polusi udara setiap tahunnya di Jakarta.

Lebih jauh, analisis CREA juga menunjukan polusi udara di Jakarta merupakan campuran dari emisi lokal yang terjadi di dalam kota, serta polutan jarak jauh yang terbawa angin dari provinsi-provinsi terdekat.

Maka diperlukan rencana aksi regional untuk mengatasi semua sektor utama penyumbang emisi.