test

Suara Pemilu

Sabtu, 12 Agustus 2023 20:08 WIB

Tangkal Disinformasi Pemilu, Bawaslu Gandeng Google Indonesia

Editor: Hadi Ismanto

Ilustrasi penyebaran konten hoax. (Foto: PMJ News)

PMJ NEWS - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) menyambut baik kerjasama Google Indonesia dalam menangkal disinformasi pemilu, melalui program-program kreatif.

Anggota Bawaslu Lolly Suhenty menginginkan program kreatif tersebut nantinya memuat isu-isu kepemiluan yang menjadi perhatian Bawaslu.

"Kalau dilihat dari programnya sepertinya, cara Google ini menjadi hal yang pas dalam mengkampanyekan isu kepemiluan," ujar Lolly Syhenty melalui daring saat rapat kerja dengan Google Indonesia, Jumat (11/7/2023).

Apalagi, lanjut Lolly, hampir seluruh konten informasi yang dimiliki Bawaslu menyasar pada tiga isu khusus misalnya antipolitik uang, netralitas ASN, dan politisasi SARA. Dia berharap Google Indonesia dapat mengemas isu-isu tersebut dengan kreatif.

"Nah ini menjadi fokus Bawaslu karena tiga isu selalu jadi trending setiap pemilu. Saya percaya tim Google, dapat menyampaikan materi ini dengan konten yang kreatif," harapnya.

Product Marketing Manajer Google Indonesia Ravina Gobindram menjelaskan maksud dan tujuan pihakya menawarkan program tersebut, guna mengedukasi masyarakat khusunya pemuda agar mampu memilah disinformasi kepemiluan dengan baik.

Oleh karena itu, Google Indonesia sudah melakukan beberapa kampanye untuk menangkal disinformasi yang marak jelang pemilu. Salah satunya dengan mengadakan kuis bertajuk 'Rechek Sebelum Kegocek'.

"Kita membuat sesatu yang tidak kaku, ada lucunya, tapi membuat orang waspada akan missinformasi yang ada," terangnya.

Lolly menambahkan agar dalam pemilihan talent untuk mengisi program kuis semisal, 'Rechek Sebelum Kegocek' haruslah talent yang tidak berpihak kepada calon tertentu.

"Saya sih inginnya, talent yang dipilih, tidak berpihak kepada calon peserta pemilu manapun," harapnya

Senada dengan Ravina, Senior Hubungan Pemerintah Google Indonesia Arianne Santoso mengungkapkan penyampaian program dengan menyisipkan konten komedi, sudah berdasarkan riset, di mana masyarakat Indonesia senang akan hal berbau komedi.

"Meskipun ada unsur komedi dalam penyampaiannya, tapi tetap menjunjung tinggi netralitas," pungkasnya.

BERITA TERKAIT