Senin, 12 Juni 2023 20:04 WIB
Hadapi Puncak Haji, PPIH Arab Saudi Bentuk Satuan Operasional Armuzna
Editor: Hadi Ismanto
PMJ NEWS - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444 H/2023 H melakukan persiapan menjelang Puncak Haji dua pekan mendatang. Salah satunya pembentukan Satuan Operasional (Satops) khusus di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Bidang Perlindungan Jemaah Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), Harun Ar Rasyid dalam sosialisasi Kesiapan Petugas Jelang Armuzna.
Satops tersebut merupakan pelaksana teknis operasional yang bertugas membantu dan mengkoordinasikan pengendalian pergerakan jemaah haji dan petugas haji kloter dan non kloter.
"Sasaran dan tujuannya adalah bisa terlayaninya dengan baik dan lancar kegiatan wukuf di Arafah, mabit (menginap) di Muzdalifah dan Mina, serta tawaf ifadah dan rangkaian haji lainnya saat pelaksanaan puncak haji," jelas Harun dikutip dari laman Kemenag, Senin (12/6/2023).
Menurut Harun, pihaknya akan menempatkan petugas khusus di tiga wilayah di antaranya Arafah, Musdalifah dan Mina. "Setiap wilayah akan ada 11 pos yang dijaga selama 24 jam,” ungkapnya .
“Petugas yang ditempatkan di posko memberi prioritas khusus kepada jemaah Lansia. Jangan sampai ada jemaah Indonesia yang kesasar sampai ke tenda jemaah dari negara lain," sambungnya.
Selain petugas khusus, untuk petugas non kloter yang tadinya bertugas di Daerah kerja (Daker) juga akan bertugas pada tiga wilayah tersebut. Petugas Daker Bandara akan ditempatkan di Arafah, Daker Makkah di Muzdalifah, dan Daker Madinah di Mina.
Lanjut Harun, tenda-tenda dari negara lain jaraknya berdekatan dengan tenda Indonesia. Adapun tenda Indonesia yang penempatannya agak jauh berada di Mina Jadid.
Jarak Mina Jadid dengan tempat melempar jumrah kurang lebih tujuh kilometer. Jemaah haji menelusuri jarak tersebut dengan berjalan kaki. Hal ini dapat berpotensi menimbulkan risiko kesehatan dan keamanan jemaah, khususnya yang Lansia.
Keberadaan petugas khusus akan sangat membantu jemaah haji saat berada di Mina Jadid, terutama untuk keamanan jemaah yang terpisah dari rombongannya maupun yang tersesat dalam perjalanan.