logo-pmjnews.com

News

Selasa, 18 April 2023 22:01 WIB

SSDM Polri Siap Gandeng Densus dan BNPT dalam Rekrutmen Anggota Polisi

Editor: Ferro Maulana

Staf Sumber Daya Manusia (SSDM) Polri. (Foto: PMJ News)
Staf Sumber Daya Manusia (SSDM) Polri. (Foto: PMJ News)

PMJ NEWS -  Staf Sumber Daya Manusia (SSDM) Polri bakal menggandeng Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) dan Densus 88 Anti-teror dalam rangka deteksi dini paham radikal dan perilaku menyimpang para calon taruna/i Akpol, Bintara dan Tamtama tahun anggaran 2023.

Asisten Kapolri Bidang SDM (As-SDM), Irjen Dedi Prasetyo mengungkapkan bahwa dirinya telah memberikan arahan kepada SSDM Polri untuk menyempurnakan baterai tes. Alat uji dalam proses penerimaan Akpol, Bintara dan Tamtama untuk mengecek karakter, kepribadian dan mental para mereka yang menempuh pendidikan kepolisian.

"Polri ingin mereka yang masuk Akpol, Bintara dan Tamtama tidak terpapar paham radikal dan perilaku menyimpang, dan intoleran" tegas Dedi dalam keterangannya, Selasa (18/4/2023).

Mantan Kadiv Humas ini mengatakan, SSDM Polri telah melakukan rapat koordinasi dengan Densus 88 Anti-teror dan BNPT di Ruang Rapat Biro Dalpers SSDM Polri, Gedung TNCC, Senin (17/4) kemarin. Dari hasil rapat tersebut lanjut Dedi, bahwa Densus 88 memiliki tools yang dapat mendeteksi paham radikal yang berbentuk quesioner fisik dan CAT (computer assisted translation).

"Nanti akan dikaji terlebih dahulu tools yang dimiliki oleh Densus dan dilakukan demo sebelum diterapkan dalam tahapan seleksi," ujarnya.

Sedangkan dari BNPT sambung Dedi, mendukung penuh rencana SSDM Polri dalam deteksi dini para calon anggota Polri.

"BNPT siap untuk koordinasi penyiapan konsep deteksi dini paham radikal serta bersedia koordinasi perihal data," ungkapnya.

Menurutnya data pemetaan deteksi dini pada saat rekrutmen calon anggota Polri ini juga akan digunakan dalam proses pembinaan karier kedepannya.

Mantan Kapolda Kalteng ini menambahkan akan memaksimalkan peran Bhabinkamtibmas untuk melakukan penelusuran anggota Polri.

"Dalam rangka deteksi dini  perilaku radikalisme dan intoleransi calon anggota Polri, kita akan bentuk tim khusus untuk pembahasan lebih lanjut," ucap Irjen Dedi.

BERITA TERKAIT