PMJ – Peneliti dari Baylor College of Medicine di Houston, Texas menemukan alasan mengapa rokok elektrik yang bahkan tidak memiliki nikotin di dalamnya dapat berdampak negatif terhadap paru-paru manusia. Penemuan yang baru-baru ini ditemukan di dalam ‘The Journal of Clinical Investigation’ menemukan bahwa asap dari rokok elektrik (atau e-cigar) tanpa nikotin dapat menghasilkan peningkatan lipid lipid yang berlebihan di makrofag residen, yang berfungsi untuk mendeteksi dan menghancurkan organisme berbahaya. Akumulasi ini mencegah makrofag merespon seperti biasanya terhadap infeksi, serta berimplikasi bagi manusia yaitu penyakit akan lebih mungkin mudah didapatkan. Penelitian yang dilakukan pada tikus selama empat bulan tersebut menemukan juga bahwa e-cigar dapat mempengaruhi secara negatif imunitas paru-paru terhadap virus yang ada di luar. “Singkatnya, temuan eksperimental kami mengungkapkan bahwa, terlepas dari nikotin, inhalasi kronis uap e-cigar mengganggu fungsi normal murine (di) paru-paru dan mengurangi kemampuan sel imun residen untuk merespons infeksi, meningkatkan kerentanan terhadap penyakit seperti influenza,” demikian kata Dr. Farrah Kheradmand, yang merupakan penulis dan ahli pulmonologis paru-paru. (DEW/ FER)