logo-pmjnews.com

News

Selasa, 21 Maret 2023 20:02 WIB

Soal Pembebasan Pilot Susi Air, Jokowi: Keselamatan Sandera Jadi yang Utama

Editor: Hadi Ismanto

Presiden Jokowi saat memberikan arahan. (Foto: PMJ News/YouTube Setpres)
Presiden Jokowi saat memberikan arahan. (Foto: PMJ News/YouTube Setpres)

PMJ NEWS - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan agar upaya pembebasan pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens yang disandera oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) dilakukan dengan sangat hati-hati.

Kepala Negara mengungkapkan, upaya pembebasan warga negara Selandia Baru tersebut tetep memprioritaskan keselamatan sandera.

"Yang paling penting dengan penuh kehati-hatian agar tetap keselamatan menjadi yang utama," ujar Jokowi di Papua yang dikutip dari siaran kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (21/3/2023).

Jokowi menyatakan langkah penyelamatan pilot Susi Air ini juga sempat dibahas dalam rapat terbatas yang digelar pada Senin (20/3) kemarin. Dia menyebut telah memberikan instruksi ke Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo

"Tadi malam kita rapat internal, salah satunya membahas (penyelamatan pilot Susi Air) itu. Nanti ditanyakan ke Kapolri atau ke Panglima," ujar Jokowi," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan keselamatan pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mertens yang disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) menjadi prioritas utama.

"Tentunya TNI-Polri memprioritaskan keselamatan sandera, sehingga tentunya di dalam langkah-langkah di lapangannya pun prioritas keselamatan menjadi prioritas kami," jelas Sigit usai rapat terbatas di Papua, Senin (20/3/2023).

Senada dengan Kapolri, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono juga menegaskan pihaknya akan mengedepankan cara-cara persuasif untuk melaksanakan penegakan hukum di Papua.

Yudo memastikan keberadaan TNI untuk membantu Polri menegakkan hukum. Dia juga menyebut tidak ada penambahan dalam proses pembebasan Philip Mark Mertens.

"Pasukan TNI yang berada di Papua ini dalam rangka melaksanakan operasi penegakan hukum membantu Polri, sehingga TNI tidak ada penambahan, baik yang organik maupun yang didatangkan dari luar Papua," terang Yudo.

"Ini semuanya selain Pam perbatasan darat, perbatasan laut, juga melaksanakan operasi mem-backup Polri dalam penegakan hukum," imbuhnya.

BERITA TERKAIT