Minggu, 12 Maret 2023 14:18 WIB
Update Perkembangan Penanganan Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
Editor: Hadi Ismanto
PMJ NEWS - Kebakaran melanda Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2023) sekitar pukul 20.11 WIB. Api yang cukup besar itu juga merembet ke permukiman warga dan menewaskan belasan orang.
Berdasarkan data terkini Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta pada Jumat (9/3/2023) pukul 12.00 WIB, sebanyak 19 korban meninggal dunia akibat kebakaran tersebut. Sementara 26 orang lainnya masih dirawat di rumah sakit.
"Hingga pukul 12.00 WIB, korban berjumlah 19 jiwa. Sedangkan 26 jiwa sedang dalam penanganan tim medis di empat rumah sakit," ungkap Plh Kepala BPBD Provinsi DKI Jakarta, M Ridwan Ibrahim melalui keterangannya.
Selain itu, menurut data BPBD DKI Jakarta tercatat jumlah pengungsi saat ini sebanyak 148 jiwa. Mereka tersebar di Kantor PMI Jakarta Utara terdapat 41 jiwa, RPTRA Rasella 25 jiwa; dan Posko Pengungsian RW.09 Kelurahan Rawa Badak Selatan 82 jiwa.
Kapolri Pastikan Pengungsi Kebakaran Depo Plumpang Tertangani dengan Baik
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan peninjauan lokasi permukiman warga yang turut terdampak kebakaran dari meledaknya Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara.
Dalam kunjungan langsung ke lokasi terdampak, mantan Kabareskrim Polri itu memastikan warga yang mengungsi akan tertangani dengan baik.
"Intinya pengungsi yang berjumlah 1.300 orang dalam kondisi kondusif dan ke depan ada langkah-langkah untuk penanggulangan kebakaran," ungkap Sigit kepada wartawan di lokasi, Sabtu (4/3/2023).
Selain penanganan bantuan logistik dan dapur umum, Kapolri mengatakan warga yang terdampak dan mengungsi juga akan diberikan pemulihan trauma (trauma healing).
"Kita pastikan pengungsian posko ada, kegiatan trauma healing sudah digelar dan beberapa titik disiapkan seperti dapur lapangan juga sudah, sehingga untuk pengungsi sudah bisa terkelola dengan baik untuk kebutuhannya," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, Kapolri Sigit mengungkapkan peninjauan lokasi permukiman warga terdampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara, sebagai tindak lanjut arahan Presiden Jokowi.
"Kita melaksanakan peninjauan terkait dengan arahan Bapak Presiden untuk melakukan langkah-langkah pasca terjadinya kebakaran," ujar Sigit kepada wartawan di lokasi.
Kapolri Ungkap Dugaan Sementara Penyebab Kebakaran Depo Plumpang
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkap dugaan awal dari terjadinya kebakaran di Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara, yang merembet ke permukiman warga.
Mantan Kabareskrim Polri itu menyebut adanya gangguan teknis saat proses pengisian bahan bakar jenis Pertamax di Depo Pertamina Plumpang.
"Sementara yang bisa kita jelaskan pada saat kejadian kemarin kurang lebih jam 20.00, sedang terjadi pengisian atau penerimaan minyak jenis Pertamax dari Balongan yang diterima di Depo Plumpang," jelas Sigit kepada wartawan, Sabtu (4/3/2023).
"Kemudian terjadi suatu gangguan teknis yang kemudian mengakibatkan tekanan berlebih. Setelah itu didapat terjadi peristiwa terbakar,” tambahnya.
Meski begitu, Sigit menyampaikan temuan tersebut belum bisa disebut sebagai penyebab kebakaran. Pasalnya, tim gabungan masih melakukan investigasi lebih lanjut.
"Tentunya untuk mencari tahu sumber apinya ini masih dilakukan pendalaman. Saat ini masih kita lakukan pemeriksaan saksi-saksi, CCTV, dan hal-hal yang kita perlukan yang sifatnya sangat teknis," terangnya.
Lebih lanjut Sigit memastikan penyelidikan tersebut akan sesuai dengan Scientific Crime investigation untuk mengetahui penyebabnya apakah kebocoran atau gangguan lain.
"Kemudian mengakibatkan peristiwa terbakar, ataukah ada kebocoran, ataukah ada hal lain, kita akan dalami dengan investigasi yang jelas nanti pada waktunya setelah investigasi selesai semua akan dijelaskan," tukasnya.
Polri Selidiki Insiden Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
Polri tengah melakukan penyelidikan terkait kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, beberapa waktu lalu. Saat ini, penyidik masih menelusuri penyebab dari kebakaran tersebut.
"Tim dari Bareskrim Polri maupun Polda Metro Jaya, Bareskrim ada Puslabfor dan Inafis terus menggali, terus menelusuri (penyebab kebakaran)," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jumat (10/3/2023).
"(Penyelidikan) untuk memenuhi bukti-bukti ya. Sedang pengumpulan bukti-bukti, bila ada update akan kami sampaikan," sambungnya.
Sebelumnya, sebanyak 24 saksi diperiksa Polda Metro Jaya terkait kasus kebakaran di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara. Puluhan saksi tersebut dimintai keterangan penyebab kebakaran.
"Pemeriksaan sebanyak 24 saksi ini untuk mengklarifikasi terkait kebakaran di Depo Pertamina Plumpang," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, Kamis (9/3/2023).
Kendati begitu, Trunoyudo belum dapat memberikan keterangan secara detail terkait identitas 24 saksi dan materi pemeriksaan. Dia menyebut penyidik masih menunggu hasil penelitian dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) dan Tim Inafis Polri.
"Penyidik juga masih menunggu hasil penelitian dari Puslabfor dan Tim Inafis Polri. Hasil penelitian ini nantinya akan disinkronkan dengan keterangan saksi-saksi," tuturnya.
Pasca Kebakaran Depo Plumpang, Direktur Pertamina Dicopot
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mencopot Direktur Penunjang Bisnis PT Pertamina (Persero), Dedi Sunardi. Pencopotan ini buntut dari kebakaran Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang, Jakarta Utara.
Selanjutnya, jabatan Direktur Penunjang Bisnis PT Pertamina (Persero) akan di rangkap tugaskan oleh Direktur Logistik dan Infrastruktur PT Pertamina Erry Widiastono.
"Copot-mencopot juga nggak enak, tapi saya punya alasan. Sudah 2 tahun hal ini saya minta diagendakan, distrategikan," ujar Erick Thohir kepada wartawan yang dikutip pada Jumat (10/3/2023).
"Kejadian kemarin tentu ada sebab akibatnya. Kita jadi direksi komisaris tidak hanya jabatan, kan ada tanggung jawabnya juga," sambungnya
Adapun alasan lain dari pencopotan itu, lanjut dia, direksi terkait tidak memberikan pendampingan terhadap korban secara langsung saat musibah kebakaran terjadi.
Padahal, Erick mengaku telah meminta seluruh Direksi Pertamina untuk terjun ke lapangan memastikan proses penanganan terhadap masyarakat terdampak berjalan cepat.
"Kemarin saya sudah minta direksi, kementerian, pulang. Tapi, ada yang pulang dan ada yang tidak pulang. Saya catat dong, siapa yang nggak pulang ketika rakyat ada yang meninggal masa kita nggak hadir. Saya saja pulang dari Surabaya, padahal saya ada event besar," tukasnya.
Presiden Minta Menteri BUMN dan Pemprov DKI Cari Solusi Penanganan Pasca Kebakaran
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendatangi lokasi pemukiman warga terdampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, Minggu (5/3/2023). Kedatangannya untuk memastikan pengananan korban.
Dalam peninjauan itu, Presiden juga menyampaikan belasungkawa atas peristiwa yang telah menewaskan belasan jiwa dan puluhan lainnya mengalami luka-luka.
Presiden mengintruksikan kepada Menteri BUMN Erick Thohir dan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono untuk segera mencari solusi penanganan pasca kebakaran.
Jokowi menilai lokasi permukiman penduduk yang terdampak kebakaran berada di wilayah yang berbahaya dan seharusnya tidak menjadi tempat tinggal penduduk.
"Saya sudah perintahkan Menteri BUMN dan Pj.Gubernur DKI untuk segera mencari solusinya," ujar Jokowi saat dikonfirmasi wartawan.
Kendati begitu, Presiden tetap menekankan agar ada beberapa pilihan solusi yang tepat. Menurut Jokowi, solusi itu bisa dengan memindahkan depo atau merelokasi permukiman yang berada di sekitar depo.
"Karena ini memang zona yang bahaya. Tidak bisa lagi ditinggali. Tetapi harus ada solusinya. Bisa saja Depo Plumpangnya digeser atau penduduknya yang digeser direlokasi," tuturnya.
"Memang zona bahaya, tidak hanya yang seperti di sini tapi di tempat lain juga harus dievaluasi karena menyangkut nyawa," tukasnya.