logo-pmjnews.com

News

Senin, 19 Desember 2022 16:22 WIB

Baru Dilantik, Jokowi Minta Panglima TNI Yudo Margono Tegas ke KKB di Papua

Editor: Hadi Ismanto

Presiden Jokowi saat melantik Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono. (Foto: PMJ News/YouTube Setpres)
Presiden Jokowi saat melantik Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono. (Foto: PMJ News/YouTube Setpres)

PMJ NEWS - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono untuk lebih tegas mengadapi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.

Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Negara saat memberikan arahan kepada Yudo Margono setelah dilantik di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (19/12/2022).

"Saya kira baik pendekatan humanis baik, pengurangan prajurit TNI di Papua itu baik, tetapi harus tegas di sana KKB selalu berbuat seperti itu ya tidak akan selesai-selesai masalahnya," ungkap Jokowi.

Selain itu, Jokowi menyebut telah menyampaikan beberapa pesan kepada Panglima TNI Yudo Margono yang menggantikan Jenderal Andika Perkasa. "Saya sudah pesankan, pertama menjaga kedaulatan NKRI," ucapnya.

Lebih lanjut Jokowi mengatakan, pesan kedua yang sampaikan kepada Yudo Margono adalah menjaga persatuan dan kesatuan. Bahkan Panglima TNI juga diminta meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada TNI.

"Kedua menjaga persatuan dan kesatuan kita. Kemudian juga, menjaga mempertahankan, dan meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada TNI yang sekarang sudah paling tinggi, kepercayaan ini harus dijaga terus dengan profesionalisme di tubuh TNI yang terus harus ditingkatkan," jelasnya.

Jokowi menambahkan, berkaitan dengan tahun politik atau Pemilu 2024 Panglima TNI harus selalu menjaga netralitas TNI dan menjauhi politik praktis. "Agar menjaga netralitas TNI agar tidak ketarik-tarik ke dalam politik praktis," pesannya.

"Pentingnya sinergi TNI dan Polri dalam menjaga kondusifitas negara kita, karena stabilitas politik, stabilitas keamanan penting dalam rangka pembangunan negara, pembangunan ekonomi kita, dalam situasi yang tidak pasti karena ketidakpastian global," tukasnya.

BERITA TERKAIT