Selasa, 6 Desember 2022 13:03 WIB
Jelang Nataru, Kakorlantas Polri Cek Kesiapan Operasi Lilin 2022 di Bogor
Editor: Hadi Ismanto
PMJ NEWS - Kepala Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri Irjen Pol Firman Shantyabudi mengecek jalur sekaligus meninjau kesiapan sarana dan prasarana Operasi Lilin 2022 menjelang Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 di Bogor, Jawa Barat.
"Kita melakukan survei-survei awal, ini umum kita laksanakan," ujar Firman Shantyabudi di Pos Polisi Simpang Gadog, Bogor, Jawa Barat. Senin (5/12/2022).
"Nanti tanggal 7 (Desember) akan kita laksanakan rapat kerja selain survei rutin yang kita kerjakan untuk memastikan kesiapan jajaran maupun kesiapan sarana dan prasarana yang biasanya dijadikan sasaran untuk pengamanan natal dan tahun baru," sambungnya.
Di lokasi, Kakorlantas Polri Irjen Pol Firman mendapatkan pemaparan dari Kasat Lantas Polresta Bogor Jawa Barat AKBP Dicky Anggi Pranata. Selain paparan, bersama stakeholder juga melihat video hingga tactical floor game(TFG).
"Sejauh ini kami bersyukur bahwa jajaran khususnya di wilayah Bogor yang sudah menyiapkan sedemikian rupa jalur-jalur yang akan digunakan pada saat pengamanan natal dan tahun baru," tuturnya.
Firman menyampaikan selain melihat sejauh mana kesiapan, pihaknya bersama stakeholder terkait akan memberikan support kepada rekan personel yang bertugas terkait dengan sarana dan prasarana selama pengamanan Operasi Lilin 2022.
"Tentunya ini harus kita pantau kebetulan belakangan juga kita lihat beberapa daerah terimbas dan terkena bencana, ini tidak lepas dari persiapan dan komunikasi kita dengan stackholder yang ada," jelasnya.
Kakorlantas Polri menegaskan, kepada personel yang bertugas untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat sebelum pelaksanaan operasi seperti cara bertindak diantaranya rekayasa lalu lintas maupun jalur-jalur alternatif yang akan diterapkan guna mencegah penumpukan kendaraan.
"Penting saya sampaikan kepada jajaran yang nanti akan melaksanakan tugas pengamanan ini, untuk terus mensosialisasikan kepada masyarakat tentang CB (cara bertindak) yang akan dikerjakan maupun informasi pada masyarakat yang akan melaksanakan perjalanan," pesannya.
Firman menyebut dari hasil perhitungan Kapasitas di jalur puncak diketahui mencapai angka 40.000 kendaraan artinya kendaraan yang masuk kejalan tol maupun lewat jalur alternatif telah dihitung agar tidak terjadi over kapasitas, agar tak terjadi penumpukan kendaraan.
“Oleh karena itu penting kita lakukan ketika jam demi jam berlalu petugas sudah menghitung sampai batas dan indikator mana, apakah di jalan tol ekor yang sudah kelihatan padat contoh ke arah puncak akan dibelokan ke arah bogor kota lewat jalan alteri dan lain sebagainya," tukasnya.