logo-pmjnews.com

test

News

Jumat, 22 Januari 2021 18:34 WIB

Kasus Covid-19 Melonjak, Kemenkes Khawatir Pasien Tak Tertampung

Editor: Hadi Ismanto

Pasien positif Covid-19 yang dirawat di RSD Wisma Atlet. (Foto: PMJ/ Dok Net)
Pasien positif Covid-19 yang dirawat di RSD Wisma Atlet. (Foto: PMJ/ Dok Net)

PMJ NEWS - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menilai lonjakan pasien Covid-19 usai libur Natal dan tahun baru (Nataru) mengkhawatirkan. Indikatornya dilihat dari keterisian rumah sakit di sejumlah wilayah yang di atas 80 persen. Bahkan ada kemungkinan pasien terlantar dan tidak mendapatkan pelayanan.

Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes Abdul Kadir mengaku pihaknya memang memprediksi bakal ada kenaikan kasus Covid-19 usai libur nataru. Ini berdasarkan pengalaman, dimana setiap kali ada libur panjang maka satu atau dua pekan kemudian terjadi lonjakan kasus.

"Hanya saja kenaikan kasus pada Juli dan September 2020 tidak ada masalah. Karena keterisian rumah sakit kita masih ada di sekitar 35-40 persen," ungkap Abdul Kadir dalam konferensi pers virtual, Jumat (22/1/2021).

"Namun sekarang ini betul-betul mengkhawatirkan, karena BOR (bed occupancy rate) rumah sakit sudah 80 persen ke atas. Sehingga kita memprediksi jika ada lonjakan kasus begitu tinggi maka ada kemungkinan ada beberapa masyarakat tidak tertampung di rumah sakit," imbuhnya.

Abdul menjelaskan, jumlah rumah sakit di Indonesia sebanyak 2.979 dan tempat tidur disiapkan untuk pasien Covid-19, baik itu isolasi dan ICU, sebanyak 81.022 tempat tidur per 21 Januari 2021.

Sementara, pasien dirawat di RS sebanyak 52.719 pasien. Persentase BOR secara nasional sebenarnya masih 64,83 persen. Namun, jika dilihat kota per kota atau provinsi ada beberapa daerah yang BOR-nya di atas 80 persen. Bahkan, Jakarta misalnya sebanyak 82 persen.

"Artinya secara umum sudah mengkhawatirkan, jika kasus terus bertambah, ada kemungkinan pasien tidak tertampung," tukasnya.

BERITA TERKAIT