test

Hukrim

Rabu, 12 Agustus 2020 13:06 WIB

Waspada, Hoax Kabar Pasar Rumput Lockdown dan Masker Mengandung Obat Bius

Editor: Fitriawan Ginting

Stop Hoax yang sesatkan publik. (Foto: PMJ/Ilustrasi Fifi).

PMJ- Kabar palsu menyesatkan alias hoax masih saja bermunculan di tengah situasi pandemi Covid-19. Tak hanya beredar di medsos, namun juga berkeliaran di WhatsApp pribadi dan juga WhatsApp Grup (WAG).

Pesan berantai tersebut jelas membuat masyarakat panik dan bertanya-tanya. Bahkan banyak yang mempercayainya sebelum melakukan kroscek kebenarannya. Terbaru adalah kabar Pasar Rumput di Setiabudi, Jakarta lockdown atau ditutup akibat wabah virus Corona yang beredar pada 7 Juni 2020 lalu.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana saat tinjau langsung pasar tradisional. (Foto : PMJ/Polda Metro).

“Mulai tgl 8 Juni 2020, sekitar wilayah pasar rumput yang meliputi RW.02, RW.03, RW.04 dan RW.11, akan d lakukan karantina wilayah dan pengawasan ketat dikarenakan Hasil Rapid Test tgl 5 Juni 2020 ada 5 warga yang Reaktif. Bagi yang berkepentingan ke pasar rumput mohon d tunda dlu ya sampai 14 hari kedepan,” bunyi pesan berantai itu.

Setelah ditelusuri, informasi tersebut ternyata hoax alias bohong. Camat Setiabudi, Sri Yuliani membantah pihaknya memberlakukan karantina wilayah. Kegiatan jual beli di Pasar Rumput masih berjalan seperti biasa dengan penerapan protokol kesehatan.

Penggunaan masker dapat menghindari penularan virus corona (Foto: PMJ News/ Ilustrasi/Fif)

Tidak itu saja, informasi pembagian masker gratis yang mengandung obat bius juga berkeliaran di medsos, yakni di WAG dan Facebook. Bunyi pesan tersebut :

“Ass Wr Wb,
Bpk/ibu Ketua RT dan RW. Mohon diinformasikan ke Warga, Saudara. Keluarga dan kenalan Anda !!!

Baru saja mendapat pesan. Sebuah peringatan !!

Sekarang ada yang baru dan sedang terjadi. Orang datang dari pintu ke pintu dan membagikan masker. Mereka mengatakan: "Ini ada pembagian masker dari pemerintah". ( Hal itu tidak benar) Mereka meminta Anda mengenakan masker untuk difoto/ dilihat apakah masker tersebut cocok untuk Anda. ( Sebagai laporan klo masker sudah sampai alamat ) masker yg sudah diberi bius, lalu mereka merampok !! Tolong jangan ambil masker dari orang asing. Ingat, teman-teman, ini adalah waktu yang kritis, orang-orang putus asa, tingkat kejahatan meningkat selama periode Covid-19. Harap berhati-hati !!! setidaknya informasi ini mungkin bisa berguna dan bermanfaat, mohon maaf bila ada salah kata???Waspada waspada lah pada siapapun yg kita belum mengenalnya ..,” pesan berantai.

Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono minta tindak tegas penyebar hoax. (Foto : PMJ/Fjr/Tresno).

Dan faktanya, pembagian masker gratis yang mengandung obat bius ternyata hoax alias menyesatkan. Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono menegaskan, agar oknum penyebar hoax dalam situasi pandemi Covid-19 ini untuk ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku.

“Kita terus bekerja keras menekan penyebaran Covid. Jangan sampai ada informasi salah ke masyarakat. Kita akan tindak tegas dan tentunya akan dilakukan proses hukum, bahkan yang bersangkutan kita tahan,” tegas Gatot Eddy Pramono di Polda Metro Jaya, Rabu (12/8/2020). (Gtg-03).

BERITA TERKAIT