test

Kesehatan

Sabtu, 27 Agustus 2022 22:01 WIB

Catat, Ahli Ungkap Tempat yang Bisa Jadi Penularan Cacar Monyet

Editor: Hadi Ismanto

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan wabah cacar monyet sebagai darurat kesehatan global. (Foto: PMJ News/Ilustrasi)

PMJ NEWS - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) menyebut sekitar 94 kasus cacar monyet terjadi pada pria yang berhubungan seksual dengan sesama pria.

Akan tetapi, beberapa laporan kasus menunjukkan bahwa penularan cacar monyet tanpa melalui kontak seksual mungkin tidak selangka anggapan sebelumnya.

Hal ini memicu munculnya pertanyaan mengenai tingkat risiko penularan cacar monyet. Dalam aktivitas sehari-hari, faktor tempat sebenarnya tak begitu berperan besar dalam memengaruhi risiko penularan cacar monyet.

Menurut ahli epidemiologi dan spesialis penyakit menular Weill Cornell Medicine, dr Jay Varma, faktor yang lebih mempengaruhi risiko penularan cacar monyet adalah dengan siapa seseorang beraktivitas dan apa aktivitasnya.

"Dengan siapa Anda menghabiskan waktu dan apa yang Anda lakukan dengan orang tersebut, dibandingkan dimana Anda berada," ungkap dr Varma seperti dilansir Insider, Kamis (25/8/2022).

Dr Varma bersama enam pakar lainnya juga mengestimasi risiko penularan cacar monyet dalam berbagai aktivitas sehari-hari. Berikut ini adalah estimasi risiko penularan tersebut:

1. Makan di luar rumah (risiko: sangat rendah)
Cacar monyet memang bisa ditularkan melalui droplet pernapasan. Meski begitu, kemungkinan tertular cacar monyet saat sedang makan di restoran sangatlah kecil.

CDC menyatakan, penyebaran cacar monyet melalui droplet bisa terjadi bila seseorang berjarak dalam radius enam kaki dari orang yang terinfeksi. Namun, penularan dengan cara ini membutuhkan waktu lebih dari tiga jam.

"Sebagian besar kegiatan makan tak berlangsung selama itu," jelas asisten profesor di bidang penyakit menular dari Yale School of Medicine, dr Scott Roberts.

2. Menggunakan transportasi umum (risiko: rendah)
Duduk berdampingan dengan penderita cacar monyet yang berpakaian minim di transportasi umum ternyata tak memberikan risiko penularan yang terlalu besar.

Alasannya, kebanyakan orang menggunakan transportasi umum dalam waktu yang relatif singkat, sehingga kontak yang terjadi pun tidak berlangsung lama.

3. Olahraga di gym (risiko: rendah)
Meski peralatan olahraga di gym dipakai bersama-sama, risiko penularan cacar monyet dinilai tak begitu tinggi.

Risiko penularan bisa semakin ditekan bila orang-orang rajin mencuci tangan, alat olahraga didisinfeksi secara berkala, menggunakan baju tertutup saat berolahraga, dan menggunakan handuk bersih saat berolahraga.

Akan tetapi, area sauna khusus pria yang ada di gym mungkin perlu lebih diwaspadai. Alasannya, kasus cacar monyet lebih banyak ditemukan pada pria dan kondisi sauna memudahkan terjadinya kontak kulit ke kulit.

4. Menonton konser (risiko: rendah-sedang)
Menonton konser dan berdesak-desakan dengan penonton lain bisa memunculkan risiko penularan cacar monyet. Terlebih, konser biasanya berlangsung dalam waktu yang relatif lama sehingga kontak kulit ke kulit di antara penonton dalam waktu yang juga relatif lama tak bisa terhindarkan.

Untuk menekan risiko ini, gunakan baju lengan panjang ketika menonton konser. Hindari penggunaan obat terlarang atau alkohol, serta hindari kontak seksual.

5. Berhubungan seksual (risiko: tinggi)
Hubungan seksual dan kontak intim memiliki risiko penularan cacar monyet yang tinggi. Terutama bila hal ini dilakukan oleh pria dengan sesama pria.

Studi juga menemukan adanya keberadaan virus monkeypox di air mani, feses, urine, darah, dan ludah. Namun belum diketahui seberapa menular partikel-partikel virus tersebut.

BERITA TERKAIT