test

Politik

Jumat, 16 Agustus 2019 16:22 WIB

Jokowi Akan Terus Menekan Angka Kemiskinan

Editor: Redaksi

Presiden Jokowi di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI. (foto: IG @sekretariat.kabinet)
PMJ – Presiden Joko Widodo memproyeksikan belanja negara dalam RAPBN 2020 sebesar Rp 2.528,8 triliun. Belanja itu diturunkan ke dalam berbagai komponen, termasuk belanja sosial yang diharapkan dapat mendorong berbagai sasaran pembangunan di 2020, mulai dari tingkat pengangguran hingga pembangunan kualitas manusia. Jokowi mengatakan bahwa pemerintah akan terus menurunkan angka kemiskinan hyingga 8,5%. Hal tersebut diungkapkan Jokowi saat menyampaikan keterangan pemerintah atas RUU tentang APBN Tahun Anggaran 2020 beserta nota keuangan di depan Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. "Penurunan pengangguran ke tingkat 4,8% sampai 5,1%. Selain itu, kemiskinan diharapkan dapat terus diturunkan di kisaran 8,5% sampai 9,0% dan ketimpangan menurun di kisaran 0,375 sampai 0,380," ungkap Jokowi di ruang rapat paripurna, Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2018). “Pemerintah juga optimis pembangunan kualitas manusia dapat terus ditingkatkan dengan target IPM mencapai 72,51 pada tahun 2020,” sambungnya. Jokoei juga mengungkapkan bahwa tingkat kesenjangan di perdesaan telah menurun. Hal itu ditunjukkan dengan semakin rendahnya rasio gini dari 0,334 pada tahun 2015, menjadi 0,317 pada tahun 2019. Demikian juga dengan kesenjangan fiskal antardaerah, di mana Indeks Williamson turun dari 0,726 pada tahun 2015, menjadi 0,597 pada tahun 2018. "Kita patut bersyukur bahwa di tengah gejolak perekonomian global, pembangunan ekonomi kita selama lima tahun ini telah menunjukkan capaian yang menggembirakan," ujar Jokowi. "Pertumbuhan ekonomi kita trennya meningkat dari 4,88% di tahun 2015, menjadi 5,17% di tahun 2018, dan terakhir Semester I-2019 mencapai 5,06%. Angka pengangguran menurun dari 5,81% pada Februari 2015, menjadi 5,01% pada Februari 2019," sambungnya. Jokowi mengatakan bahwa selama lima tahun awal kepemimpinannya, penduduk miskinterus menurun dari 11,22% pada Maret 2015 menjadi 9,41% pada Maret 2019. "Terendah dalam sejarah NKRI. Ketimpangan pendapatan terus menurun, ditunjukkan dengan semakin rendahnya Rasio Gini dari 0,408 pada Maret 2015, menjadi 0,382 pada Maret 2019," pungkasnya. (BHR)

BERITA TERKAIT