logo-pmjnews.com

Politik

Sabtu, 24 Agustus 2019 14:59 WIB

Indonesia Masih Sebagai Konsumen di Perekonomian Islam Dunia

Editor: Redaksi

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution. (foto: IG @perekonomianri)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution. (foto: IG @perekonomianri)
PMJ -Dalam pembukaan Muktamar IV Ikatan Ahli Ekonomi Indonesia (IAEI) di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, pada Jumat (23/8/2019) kemarin, Menko Perekonomian Darmin Nasution memaparkan potensi besar ekonomi Syariah secara global. Darmin mengatakan bahwa aset ekonomi Islam pada 2018 tumbuh 11% menjadi US$ 2,4 Triliun dengan jumlah penduduk Muslim mencapai 1,8 miliar jiwa. Namun potensi besar tersebut kurang dimanfaatkan oleh Indonesia yang merupakan negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia. Indonesia hanya menempati peringkat ke-10 dunia dimana lebih dominan sebagai konsumen ketimbang produsen. "Menurut the global economic report, 2018-2019 ekonomi Syariah Indonesia baru menduduki peringkat 10 dunia. Sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar, alih-alih menempati tempat tertinggi, malah menjadi konsumen terbesar di dunia untuk produk halal," ungkap Darmin. Darmin menuturkan bahwa ada potensi yang dapat diambil Indonesia untuk menjadi pemain industri berbasis syariah atau produk halal dimana pelaku usaha harus lebih berperan banyak dalam mengembangkan sektor riil dan membangun ekosistem syariah. Contoh sektor-sektor ekonomi Syariah yang cukup bersaing di antaranya wisata halal dimana Indonesia menempati peringkat 4 dunia untuk sektor ini. "Untuk Indonesia halal travel, kita peringkatnya 4. Kemudian ada Islamic fashion kemudian Islamic finances. Sektor tersebut sangat potensial dikembangkan untuk industri nasional," pungkasnya. (BHR)

BERITA TERKAIT