Senin, 20 Juni 2022 11:02 WIB
Kementerian PUPR Target Tuntaskan 61 Bendungan Sampai 2024
Editor: Fitriawan Ginting
Penulis: Fajar Ramadhan
PMJ NEWS - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan penyelesaian pembangunan 61 bendungan hingga tahun 2024 untuk menambah suplaian air irigasi lahan pertanian di Indonesia. Dengan begitu, Indonesia bisa memenuhi stok ketahanan pangan nasional.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyampaikan, dengan adanya bendungan di seluruh Indonesia telah meningkatkan hasil produksi beras secara nasional. Indonesia mengalami surplus beras sekitar 3 juta ton dan sudah tidak mengimpor beras lagi.
“(Kehadiran bendungan) meningkatkan indeks pertanaman (IP) yang sekarang ini rata-rata nasional BPS sebesar 147% dengan air irigasi dari 231 bendungan. Dengan adanya tambahan 61 bendungan bisa kita naikkan IP menjadi 200%,” ujar Menteri Basuki saat mendampingi Presiden Joko Widodomeninjau Bendungan Sindangheula, dikutip dari laman resmi PUPR, Minggu (19/6).
Basuki berharap 29 bendungan yang sudah tuntas pembangunannya dan 32 bendungan yang masih dalam pembangunan dapat meningkatkan indeks pertanaman menjadi 200 persen, serta produksi beras nasional pada tahun 2045 dapat mencapai 40 juta ton dan Indonesia bisa surplus beras hingga 10 juta ton.
Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan yang juga menjadi Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja mengatakan, Pemerintah mempunyai 2 (dua) strategi utama yaitu meningkatkan konversi padi ke beras dan meningkatkan indeks pertanaman untuk meningkatkan produktivitas pertanian pangan.
"Meningkatkan indeks pertanaman dari 143% menjadi 200% dengan menyediakan tambahan pasokan air irigasi melalui pembangunan 61 bendungan dari 2015 hingga 2024. Hingga 2015, layanan air irigasi dari 231 bendungan mencapai 10,6% (761 ribu ha). Dengan tambahan 61 bendungan pada 2024 maka layanan air irigasi dari 292 bendungan akan mencapai 19,3% (1,4 juta ha sawah irigasi)," ungkap Endra.
Indonesia akan memfokuskan pada 7 komoditas pangan utama yaitu Beras, Jagung, Kedelai, Bawang Merah, Bawang Putih, Cabai, dan Sorgum. Saat ini sedang dikembangkan beberapa produksi tanaman pangan melalui pengembangan Food Estate, seperti di Kalimantan Tengah (Kapuas) dengan target luasan 29.000 ha untuk komoditas padi dan jagung, dan di Sumatera Utara (Humbang Hasundutan) dengan target luasan 20.000 ha untuk komoditas bawang merah dan bawang putih.
"Selain itu juga ada di Nusa Tenggara Timur (Sumba Tengah, Belu, Waingapu) dengan target luasan 10.000 ha dengan komoditas padi, jagung, dan sorgum khususnya di Waingapu), di Papua (Merauke dan Keerom/Jayapura) dengan target luasan 210.000 ha di Merauke untuk komoditas padi dan 3.000 ha di Kabupaten Keerom/Jayapura untuk komoditas jagung, dan di Sulawesi Tengah (Donggala) dengan target luasan 15.000 ha, untuk komoditas jagung dan kedelai," tandasnya.