Senin, 30 Mei 2022 19:21 WIB
Polisi Jelaskan Lolosnya Fahri dari Tes Buta Warna Saat Daftar Bintara
Editor: Ferro Maulana
Penulis: Yeni Lestari
PMJ NEWS - Fahri Fadilah Nur Rizki (21) dinyatakan lolos dan menduduki peringkat ke-35 dalam seleksi pendaftaran calon siswa Bintara Polri 2021.
Padahal, dalam tes di tahun 2019 dan 2020 lalu, Fahri dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS) lantaran mengalami buta warna parsial selama tes kesehatan sebagai persyaratan pendaftaran calon siswa Bintara Polri.
Kabid Dokkes Polda Metro Jaya, Kombes Pol Didiet Setiobudi menyatakan kemungkinan alasan Fahri bisa lolos lantaran telah mempelajari tes terkait buta warna tersebut.
"Yang bersangkutan bisa lolos kenapa? Kemungkinan terbesar dia belajar tentang buta warna, dia menghafal melalui buku yang memang dijual bebas," ujar Didiet kepada wartawan, Senin (30/5/2022).
Kata Didiet, buku pembelajaran terkait buta warna itu dijual secara bebas di toko atau tempat khusus alat kesehatan seperti Kimia Farma. Sehingga bisa dibeli masyarakat luas. Buku tes buta warna itu juga kata Didiet tidak mengalami perubahan dan selalu digunakan sebagai referensi dalam tes calon siswa Bintara Polri.
"Buku ini memang dijual bebas di tempat alat kesehatan (alkes) kayak Kimia Farma sehingga dia bisa belajar letak-letaknya, kemungkinan dia belajar dan menghafal di buku ini karena dari tahun ke tahun pakai buku ini," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang pemuda bernama Fahri Fadilah Nur Rizki (21) membuat geger usai videonya viral di media sosial. Dalam video itu, ia menyebut tak bisa ikut pendidikan sebagai calon siswa Bintara Polri.
Fahri menjelaskan saat mendekati waktu keberangkatan, nomor peserta miliknya digantikan oleh orang lain. Meskipun ia sebenarnya masuk ke dalam peringkat ke-35 dari 1.200 peserta.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan mengatakan Fahri tidak lolos lantaran mengalami buta warna parsial. Hal ini didasari dari hasil supervisi yang dilanjutkan pendalaman di RS Polri Kramat Jati.
"Kegiatan supervisi yang dilakukan terhadap para peserta yang sudah lulus kemudian supervisi yang dipimpin ketua tim menyebutkan yang bersangkutan tidak memenuhi syarat dengan temuan buta warna parsial," beber Zulpan.