test

Kesehatan

Sabtu, 28 Mei 2022 22:01 WIB

7 Kebiasaan yang Ampuh Mengurangi Resiko Alzheimer

Editor: Hadi Ismanto

Tujuh kebiasaan setiap hari dapat memangkas hingga sepertiga risiko Alzheimer. (Foto: PMJ News/Ilustrasi/Hadi)

PMJ NEWS - Sebuah studi baru mengungkap tujuh kebiasaan dapat mengurangi resiko alzheimer atau demensia. Bahkan kebiasaan-kebiasaan tersebut menururunkan hingga setengahnya.

Kebiasaan yang disebut para ahli sebagai 'Life's Simple 7' ini di antaranya bergerak aktif, makan lebih baik, menurunkan berat badan, menjaga tekanan darah normal, mengontrol kadar kolesterol dan mengurangi gula darah.

"Kebiasaan sehat dalam Life's Simple 7 ini telah dikaitkan dengan risiko demensia yang lebih rendah secara keseluruhan," kata penulis utama Profesor Adrienne Tin dari University of Mississippi seperti dilansir di Studyfinds.org, Sabtu (28/5/2022).

Namun tidak pasti apakah hal yang sama berlaku untuk orang dengan risiko genetik tinggi. "Kabar baiknya adalah untuk orang yang memiliki risiko genetik tertinggi, menjalani gaya hidup sehat yang sama, cenderung memiliki risiko demensia lebih rendah," ujarnya.

Tim peneliti memantau 11.561 orang tua selama 30 tahun, termasuk 8.823 keturunan Eropa dan 2.738 keturunan Afrika. Di antara orang Eropa, mereka yang mencapai skor gaya hidup tinggi 43 persen lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan demensia.

Mereka yang memiliki skor gaya hidup menengah memiliki risiko 30 persen lebih rendah. Di antara mereka yang berasal dari Afrika, jumlah kasus turun masing-masing 17 dan enam persen. Peserta melaporkan tingkat mereka di semua tujuh faktor kesehatan.

Skor berkisar dari 0 hingga 14, masing-masing mewakili yang paling tidak sehat dan paling sehat. Skor rata-rata untuk orang Eropa adalah 8,3 dan orang Afrika 6,6. Untuk setiap kenaikan satu poin, ada risiko demensia sembilan persen lebih rendah.

Perkiraan memproyeksikan jumlah kasus Alzheimer di seluruh dunia akan tiga kali lipat menjadi lebih dari 150 juta pada 2050. Dengan tidak adanya obat yang signifikan, peningkatan fokus pada perubahan gaya hidup yang berpotensi melindungi seperti diet dan olahraga, dinilai sangat membantu. Tim AS menghitung skor risiko genetik pada awal penelitian menggunakan statistik genom luas Alzheimer.

Orang Eropa dan Afrika dibagi menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil berdasarkan faktor-faktor ini. Mereka dengan risiko tertinggi termasuk orang-orang yang memiliki setidaknya satu salinan varian gen yang terkait dengan Alzheimer, bernama APOE e4.

Lebih dari seperempat (28 persen) orang Eropa dan empat dari 10 orang keturunan Afrika juga membawa gen tersebut. Kelompok dengan risiko terendah memiliki mutasi yang dikenal sebagai APOE e2, yang dikaitkan dengan pencegahan demensia.

Untuk orang Eropa, orang dengan skor tertinggi dalam faktor gaya hidup memiliki risiko demensia yang lebih rendah di kelima kelompok genetik, termasuk mereka yang memiliki APOE e4.

Di antara orang Afrika, pola serupa dari penurunan risiko demensia di ketiga kelompok muncul. Namun, Prof Tin dan rekan studi menunjukkan jumlah peserta lebih kecil dan membatasi temuan, sehingga diperlukan lebih banyak penelitian.

Pada akhir penelitian, 2.234 peserta mengembangkan demensia, termasuk 1.603 orang keturunan Eropa dan 631 orang keturunan Afrika. Saat ini, ada sekitar enam juta orang di AS dengan Alzheimer. Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal Neurology.

BERITA TERKAIT