Selasa, 24 Mei 2022 11:23 WIB
Belum Surut, Banjir Rob di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Capai 150 CM
Editor: Hadi Ismanto
PMJ NEWS - Kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang masih terendam banjir rob hingga Selasa (24/5/2022) pagi. Tingginya debit air menyebabkan aktivitas warga dan pekerja pabrik terhambat. Setidaknya 298 orang terpaksa dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
Kepala Kantor SAR Semarang Heru Suhartanto menceritakan kronologi kejadian sekitar pukul 15.30 WIB, Senin (23/5) kawasan Pelabuhan Semarang telah terjadi pasang air laut mengakibatkan beberapa jalan tergenang dengan kedalaman pasang bervariasi dari 20 - 150 cm.
"Dari informasi tanggul di kawasan pelabuhan jebol sehingga air laut masuk ke dalam kawasan pelabuhan dan beberapa karyawan butuh evakuasi ke tempat aman," ungkap Heru saat dikonfirmasi, Selasa (24/5/2022).
Menurut Heru, pihaknya juga mengevakuasi calon penumpang kapal Darma Lautan Utama (DLU) sebanyak 100 orang termasuk salah satu karyawan PT Lucky Textile yang sedang hamil dan mengalami pendarahan.
Pada kesempatan yang sama, Heru mengimbau bagi warga terdampak bisa menghubungi nomor Basarnas Semarang ( 024) 7629192 atau emergency call 115 pelayanan jasa SAR gratis.
"Seluruh korban di bawa ke tempat yang lebih aman saat ini banjir rob berangsur surut dan aman. Selanjutnya tim SAR gabungan kembali kesatuannya masing-masing," tukasnya.
Sementara Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkap penyebab fenomena banjir pesisir atau rob di sepanjang pesisir pantai utara (Pantura).
Kepala Pusat Meteorologi Maritim, Eko Prasetyo mengatakan kondisi banjir pesisir atau rob ini terjadi di pesisir Pantai Tegal, Wonokerto-Pekalongan, Pantai Sari-Pekalongan, Pantai Batang, Pantai Tawang Kendal, Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jalan Raya Genuk Semarang-Demak, Pantai Karang tengah Demak, Pantai Rembang dan pesisir Jawa Timur.
"Selain faktor curah hujan di beberapa wilayah, gelombang tinggi di Laut Jawa yang mencapai 1.25 - 2.5 m juga memberikan dampak terhadap peningkatan banjir rob di wilayah tersebut," jelas Eko dalam keterangannya yang dikutip, Selasa (24/5/2022).
Eko mengungkapkan, berdasarkan analisis dan prediksi pasang surut, kondisi banjir pesisir ini dapat berlangsung hingga tanggal 25 Mei 2022 di sebagian utara Jawa Barat, Jawa Tengah (Jateng), dan Jawa Timur.
Lanjut Eko, sejak tanggal 13 Mei 2022 BMKG telah merilis informasi potensi banjir pesisir di beberapa wilayah Indonesia bersamaan adanya fase bulan purnama dan kondisi Perigee (Jarak terdekat bulan ke bumi).
"Sedangkan banjir pesisir mulai terjadi sejak tanggal 14 Mei 2022 hingga hari ini tanggal 23 Mei 2022 di beberapa wilayah Indonesia. Potensi banjir pesisir ini dapat terjadi hingga 25 Mei 2022," tukas Eko.