Sabtu, 21 Mei 2022 21:01 WIB
Massa Unras Membubarkan Diri, Polisi Nilai Demo Buruh Berjalan Tertib
Editor: Hadi Ismanto
PMJ NEWS - Massa aksi unjuk rasa yang berasal elemen buruh yang menggelar demo di Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat, telah membubarkan diri. Mereka berangsur-angsur meninggalkan lokasi pukul 17.41 WIB.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan menyatakan aksi demo tersebut berjalan tertib. Menurut dia, tidak ada kejadian menonjol sejak massa tiba hingga membubarkan diri.
"Demo yang dilakukan oleh elemen buruh berjalan dengan tertib. Kami dari Polda Metro Jaya mengucapkan terima kasih kepada para peserta aksi yang sudah menjaga kedamaian aksi hingga akhir," ungkap Zulpan kepada wartawan, Sabtu (21/5/2022).
"Kepolisian dari awal hingga akhir menjaga dan mengawal kegiatan ini dengan baik. Kemudian kita mengharapkan yang baik seperti ini bisa kita pertahankan," imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Zulpan memastikan tidak ada penyusup yang mencoba menyelinap dalam aksi massa buruh pada hari ini. Ribuan elemen buruh mematuhi aturan yang berlaku.
"(Penyusup) tidak ada. Dari peserta aksi sekitar 1.500 ini berjalan tertib. Kita saksikan mereka mengikuti ketentuan yang ada sesuai UU No 9 tahun 1998. Ini sudah mau pukul 18.00 WIB, mereka sudah mau membubarkan diri," tuturnya.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi masuknya penyusup dalam aksi demonstrasi yang digelar hari ini, Sabtu (21/5/2022).
"Pertama kita akan mengawal setiap kegiatan ini mulai dari titik berangkat. Sudah ada anggota lalu lintas yang memberikan pengawalan, sehingga dalam perjalanan mereka ini tidak ada hambatan," kata Zulpan di Lapangan Monas.
Zulpan menerangkan, pengawalan dilakukan dalam rangka membentengi massa dari kelompok lain yang akan masuk ke dalam massa buruh atau mahasiswa dan berpotensi menjadi penyusup serta melakukan aksi anarkis.
Lanjut Zulpan, langkah selanjutnya yaitu dengan meminta kepada koordinator lapangan atau pemimpin aksi agar menunjukan surat pemberitahuan yang telah disampaikan kepada Polda Metro Jaya.
"Sebagai bentuk bahwa mereka kelompok aksi yang sah, kita melihat seragam yang mereka gunakan. Kalau kelompok mahasiswa biasanya menggunakan almamater, nah ini akan kita lindungi. Jadi orang yang tidak memiliki kesamaan, keseragaman, akan kita pisahkan," tukasnya.