Kamis, 21 April 2022 17:08 WIB
Antisipasi Pemudik Sakit, Kemenkes Siapkan 13.968 Faskes
Editor: Ferro Maulana
PMJ NEWS - Mengantisipasi adanya pemudik yang sakit maupun butuh pertolongan medis cepat, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyediakan 13.968 fasilitas kesehatan (faskes) yang disebar di seluruh Tanah Air. Selain itu, juga terdapat 340 Pos Kesehatan disebar di sepanjang jalur mudik.
"Kita siapkan untuk melayani masyarakat baik dalam perjalanan mudik maupun di daerah tujuan agar akses dan pelayanan kesehatan semakin kuat,” terang Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi di Jakarta, melansir situs resmi Kemenkes, Kamis (21/4/2022)
Pemerintah pun memprediksi ada 85 juta jumlah orang, melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman.
Fasilitas kesehatan itu antara lain, 340 Pos Kesehatan, 10.292 puskesmas, 3.034 rumah sakit, 251 Public Safety Center (PSC) dan 51 KKP.
Kemenkes menerangkan, pos kesehatan, dilengkapi dengan ambulans roda dua dan roda empat yang ditempatkan di berbagai rest area di jalan toll, pintu exit toll, jalur toll, jalur jalan raya non toll dan beberapa lokasi wisata.
Terkait dengan syarat mudik 20222, di mana masyarakat diwajibkan melengkapi vaksin dosis 1 dan 2 serta melakukan booster. Sehingga Kemenkes menyediakan pelayanan vaksinasi Covid-19.
Menurut Nadia, jumlah vaksin yang disediakan pada saat mudik Hari Raya Idul Fitri nanti, disesuaikan dengan jumlah pos mudik.
Misalnya, pos mudik besar dapat mencapai 1.000 dosis. Sedangkan, posko kecil mungkin sekitar 150 sampai 300 dosis.
"Kita mengimbau kepada masyarakat kalau kita mau mudik nyaman dan aman hendaknya segera vaksin booster,” tutur dr Nadia dalam situs resmi Kemenkes, Sabtu (16/4/2022)
“Jangan dipaksain vaksinasi booster pada saat mudik sehingga menghindari penumpukan keramaian di tempat vaksin,” ujarnya menambahkan.
Untuk diketahui, cakupan vaksinasi dosis ketiga (booster) masih relatif rendah. Dilaporkan dari 34 provinsi di Indonesia, baru 9 provinsi yang sudah mencapai 30 persen cakupan vaksinasi booster..
Sementara itu, sisanya masih dibawah 30 persen. Sedangkan, sasaran untuk dosis pertama telah mencapai 73,36 persen dan dosis kedua mencapai 60,25 persen dari total populasi Indonesia.