PMJ – Pesepakbola Gareth Bale sempat lama diistirahatkan oleh pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane.  Dirinya bahkan sudah sempat ingin dijual pada bursa transfer musim panas kemarin. Tapi Bale mengaku itu bukanlah hal terburuk dalam karier sepakbolanya. Bale kerap dibangkucadangkan Zidane sekembalinya melatih Madrid pada bulan Maret lalu menggantikan Santiago Solari yang dipecat.  Bahkan, Bale dua kali tidak masuk dalam dua pertandingan terakhir Madrid musim kemarin. Setelah jendela transfer dibuka Juni 2019, Zidane lalu berupaya menjualnya karena dianggap Bale tidak masuk dalam rencananya.  Namun, harga yang mahal plus gaji yang selangit membuat Madrid kesulitan mendapatkan pembeli. Pada akhirnya, Bale tetap berkostum Los Blancos musim ini, dan berhasil membuktikan bahwa dirinya masih bisa diandalkan.  Dengan cederanya Eden Hazard, Marco Asensio, Isco dan Luka Jovic, Bale yang dimainkan dalam tiga laga awal Madrid berhasil membayar kepercayaan itu dengan dua gol plus satu assist. Tidak dimainkan, dan coba dijual, Bale tidak merasa harus dendam terhadap Zidane. Ia menganggap hal itu bukan periode terburuk dalam kariernya.  Menurutnya, pengalaman terburuknya justru terjadi saat dirinya masih dilatih Harry Redknapp di Tottenham Hotspurs. “Memang situasinya di Madrid sempat tidak kondusif. Tapi saya tidak masalah, karena saya sudah pernah mengalaminya sebelumnya. Dan saya sudah belajar bagaimana cara menghadapinya. Jadi bisa bilang, masa di Madrid bukan yang terburuk di karier saya,” ungkap Bale. “Saya ingat, saya pernah selama setahun tidak bermain di bawah kepelatihan Harry Redknapp. Saya terus saja berlatih tanpa banyak bicara dan berusaha melalui semuanya. Saya hanya meyakini satu hal bahwa semuanya pasti akan berlalu, itu soal waktu saja,” tuturnya menutup pembicaraan.  (FER).