test

News

Senin, 31 Januari 2022 13:35 WIB

4 Imbauan Menteri Agama Bagi Umat Konghucu Saat Rayakan Imlek

Editor: Hadi Ismanto

Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas saat memberikan keterangan pers. (Foto: PMJ News/Dok Kemenag).

PMJ NEWS - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengingatkan seluruh umat Konghucu yang merayakan untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan saat merayakan Tahun Baru Imlek 2022.

Imbauan ini disampaikan Menag Yaqut seiring dengan meningkatnya kasus pandemi Covid-19 yang dinilai masih membahayakan, terutama kasus varian Omicron.

"Pandemi hingga hari ini belum berhenti. Apalagi dengan terus melonjaknya kasus penularan lokal varian Omicron saat ini sudah seharusnya menjadikan kita makin berhati-hati," ungkap Yaqut dalam keterangannya, Sabtu (29/1/2022).

Berikut sederet imbauan Menag Yaqut jelang perayaan Tahun Baru Imlek:

1. Tetap Patuhi Prokes
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengingatkan umat Konghucu untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan saat merayakan Tahun Baru Imlek 2573 Kongzili.

"Mari kita rayakan Imlek tahun ini dengan kesederhanaan dan jalankan prokes tanpa mereduksi maknanya," ujarnya.

2. Terbitkan Surat Edaran
Sebagai panduan prokes pada perayaan Imlek, Yaqut telah meneken Surat Edaran No SE 02 Tahun 2022 pada tanggal 25 Januari 2022. Dia meminta agar SE itu benar-benar dijalankan karena bertujuan memberikan rasa aman kepada umat Khonghucu dan masyarakat luas.

"Mari saling mengingatkan akan pentingnya menjaga prokes ini di berbagai kondisi termasuk saat merayakan Imlek," jelas Yaqut.

3. Tekankan Protokol Kesehatan
Menag Yaqut menekankan pengetatan protokol kesehatan dalam setiap penyelenggaraan Imlek. Mulai dari Persembahyangan Er Shi Sheng An (Hari Persaudaraan), Persembahyangan Chu Xi (Akhir Tahun), Persembahyangan Hari Raya Tahun Baru Imlek 2573 Kongzili, Persembahyangan Jing Tian Gong (kepada Tian/Tuhan), maupun Persembahyangan Shang Yuan/Yuanxiao/Cap Go Meh.

Berdasarkan SE No SE 02 Tahun 2022, pelaksanaan Hari Raya Tahun Baru Imlek 2573 Kongzili pada prinsipnya dapat dilaksanakan di semua kelenteng/miao/litang/xuetang. Namun, harus digelar terbatas dengan kapasitas maksimal 10 persen dari tempat perayaan.

4. Minta Perayaan Dikoordinasikan ke Satgas Covid-19
Kegiatan perayaan juga wajib dikoordinasikan dengan Satuan Tugas Covid-19 di lingkungan masing-masing. Kementerian Agama juga mengimbau agar umat mengutamakan kegiatan berbagi kepada sesama dan membantu masyarakat yang membutuhkan.

Pada ketentuan SE Nomor 2 selanjutnya, Persembahyangan besar kepada Tuhan (King Ṫhi Kong/Jing Tian Gong) juga dapat dilaksanakan secara terbatas, maksimal 10 persen (sesuai level PPKM daerah) dari kapasitas tempat perayaan dengan menerapkan prokes Covid-19 secara ketat.

"Sebelum penyelenggaraan, panitia diwajibkan berkordinasi dengan pemerintah daerah, Satgas Penanganan Covid-19, dan unsur keamanan setempat untuk mengetahui status zonasi, dan menyiapkan tenaga pengawas penerapan prokes Covid-19," tuturnya.

BERITA TERKAIT