test

Kesehatan

Selasa, 4 Januari 2022 10:20 WIB

Bukan Paru-paru, Studi Ungkap Varian Omicron Menginfeksi Tenggorokan

Editor: Hadi Ismanto

Studi mengungkap varian omicron tidak merusak paru-paru, tapi menginfeksi tenggorokan. (Foto: PMJ News/Ilustrasi/Hadi).

PMJ NEWS - Studi terbaru mengungkap virus SAR-Cov2 varian Omicron cenderung tidak merusak paru-paru dibanding varian lainnya. Banyak bukti justru menunjukkan bahwa Omicron lebih menginfeksi tenggorokan.

Seperti dilansir dari laman Guardian, Selasa (4/1/2022), seorang profesor virologi di University College London, Deenan Pillay mengatakan varian Omicron berbeda dari varian sebelum lainnya

"Hasil dari semua mutasi yang membuat Omicron berbeda dari varian sebelumnya adalah bahwa Omicron mungkin telah mengubah kemampuannya untuk menginfeksi berbagai jenis sel," ujar , Ahad (2/1).

"Intinya, Omicron lebih bisa menginfeksi saluran pernapasan bagian atas, sel-sel di tenggorokan. Jadi itu akan berkembang biak di sana lebih mudah daripada di sel-sel jauh di dalam paru-paru. Ini benar-benar awal tetapi studi menunjukkan arah yang sama," imbuhnya.

Jika virus menghasilkan lebih banyak sel di tenggorokan, maka itu membuatnya lebih mudah menular. Sebaliknya, virus yang menginfeksi jaringan paru-paru akan berpotensi lebih berbahaya tetapi kurang menular.

Sejumlah penelitian didasarkan oleh uji coba pada hewan. Meski studi penelitian tersebut belum ditinjau oleh para ilmuwan lain. Para peneliti dari Grup Penelitian Virologi Molekuler Universitas Liverpool menerbitkan pra-cetak pada Boxing Day.

Salah satu peneliti, Prof James Stewart mengatakan Omicron menyebabkan penyakit yang tidak terlalu parah pada tikus.

Makalah dari penelitiannya bersama para ilmuwan lain itu menunjukkan, bahwa tikus yang terinfeksi Omicron kehilangan berat badan lebih sedikit, memiliki viral load (pengukuran jumlah virus) yang lebih rendah, dan mengalami pneumonia yang tidak terlalu parah.

"Ini salah satu bagian dari teka-teki. Model hewan menunjukkan bahwa penyakitnya tidak separah Delta dan virus asli Wuhan. Tampaknya dibersihkan lebih cepat dan hewan pulih lebih cepat, dan itu terkait dengan data klinis yang masuk," tulis makalah itu.

"Indikasi awalnya adalah kabar baik, tapi itu bukan sinyal untuk lengah, karena jika Anda rentan secara klinis, konsekuensinya masih tidak besar, ada kematian akibat Omikron. Tidak semua orang bisa melepas masker mereka dan berpesta."

Penelitian di Hong Kong juga menunjukkan hasil serupa bahwa lebih sedikit infeksi Omikron menyerang paru-paru. Omicron memang mampu lolos dari kekebalan vaksin, namun kurang bisa memasuki sel paru-paru.

BERITA TERKAIT