test

Fokus

Sabtu, 18 Desember 2021 17:11 WIB

Hadapi Virus Omicron, Begini Kebijakan Pemerintah dan Cara Antisipasinya

Editor: Ferro Maulana

Menghadapi virus Omicron. (Foto: Ilustrasi/ Dok Net)

PMJ NEWS -  Belum lama ini, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengumumkan Covid-19 varian Omicron telah sampai ke Indonesia.

"Kemenkes mendeteksi ada sesorang pasien N terkonfirmasi Omicron pada tanggal 15 Desember," terang Menkes, di Jakarta. 

Menurut Budi Gunadi, kasus Omicron pertama di Tanah Air dialami oleh petugas kebersihan yang melayani pasien Covid-19.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin saat memberikan keterangan. (Foto: PMJ News/Instagram).
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin saat memberikan keterangan. (Foto: PMJ News/Instagram).

"Petugas ini tidak melakukan perjalanan ke luar negeri," sambungnya. 

Menkes melanjutkan, data kasus pertama konfirmasi Omicron sudah dikonfirmasi ke GISAID. 

"GISAID sudah mengonfirmasi data sequening benar adalah Omicron," tegas Budi.

Arahan Presiden Jokowi

Covid-19 varian baru, omicron telah diumumkan ada di Indonesia. Karena itu Presiden Joko Widodo memberikan arahannya kepada masyarakat untuk tidak panik dan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam siaran persnya di akun YouTube Sekretariat Presiden, baru-baru ini. 

Presiden Jokowi saat memberikan pengarahan di Istana Negara, Jakarta. (Foto: PMJ News/YouTube Setpres).
Presiden Jokowi saat memberikan pengarahan di Istana Negara, Jakarta. (Foto: PMJ News/YouTube Setpres).

Kepala Negara menambahkan, saat ini memang masih belum dikonfirmasi bahwa omicron berbahaya. 

Tetapi, kondisi tetap harus dijaga agar penularannya tidak meluas karena ini memang salah satu karakter dari varian baru tersebut.

Selanjutnya, Jokowi juga mengimbau agar masyarakat sampai pejabat tidak melakukan perjalanan ke luar negeri hingga situasi kembali mereda.

Di bawah ini pernyataan lengkap Jokowi mengenai omicron.

"Sebagaimana sudah disampaikan Menteri Kesehatan, varian omicron sudah terdeteksi di wilayah Indonesia. Ini memang tak terelakkan karena salah satu karakter varian ini adalah penularannya sangat cepat."

"Sekarang yang harus kita lakukan adalah bersama-sama berupaya sekuat tenaga agar varian omicron tidak meluas di tanah air, jangan sampai terjadi penularan lokal."

"Kita harus berupaya menjaga situasi di Indonesia tetap baik. Kita pertahankan jumlah kasus aktif agar tetap rendah, tingkat penularan kita awasi agar bertahan di bawah satu, jangan sampai itu melonjak lagi."

"Waspada penting, tapi jangan perkembangan ini membuat kita panik. Sejauh ini varian omicron belum menunjukkan karakter yang membahayakan nyawa pasien, terutama pasien yang sudah mendapatkan vaksin."

"Oleh sebab itu saya meminta semua warga yang belum mendapatkan dua kali vaksin, apalagi yang sama sekali belum divaksin segeralah mendatangi fasilitas-fasilitas kesehatan untuk mendapatkan vaksin."

"Meski situasi di dalam negeri sudah mendekati normal, saudara-saudara semuanya, jangan kendor menerapkan protokol kesehatan, tetap memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan. Dan untuk pemerintah daerah saya minta agar testing dan tracing kontak erat digencarkan lagi, ditingkatkan lagi."

"Terakhir saya minta semua warga maupun pejabat negara untuk menahan diri tidak bepergian ke luar negeri. Paling tidak sampai situasi mereda. Demikian saya sampaikan."

Kapolri Minta Masyarakat Waspada Virus Omicron

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengimbau masyarakat lebih waspada menjalankan aktivitasnya sehari-hari.

Listyo pun berharap masyarakat patuh dengan protokol kesehatan, menyusul masuknya Covid-19 varian omicron di Tanah Air. 

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat memberikan arahan kepada jajarannya. (Foto: PMJ News).
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat memberikan arahan kepada jajarannya. (Foto: PMJ News).

"Saat ini muncul jenis varian baru Omicron, dan baru saja dirilis oleh Menteri Kesehatan bahwa di Indonesia juga sudah masuk, sehingga tentunya kita harus lebih waspada," terang Sigit dalam kunjungan kerja di Gorontalo, baru-baru ini. 

"Kita harus tetap mematuhi protokol kesehatan karena kecepatan dari Omicron ini 5 kali lebih cepat penularannya," sambungnya. 

Kapolri juga meminta masyarakat mengikuti aturan-aturan yang ada di Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmedgari) berkenaan kegiatan Natal dan Tahun Baru (Nataru).

"Sebagian masyarakat akan menyambut liburan Natal dan Tahun Baru, yang tentu akan menimbulkan banyak kegiatan keagamaan dan akhir tahun," tuturnya. 

"Masyarakat patuhi Inmendagri, sehingga kita bisa melewati akhir tahun ini tanpa adanya lonjakan Covid-19," jelasnya.

Menurut Kapolri, dengan kepatuhan masyarakat, maka lonjakan covid-19 bisa dicegah dan pertumbuhan ekonomi serta investasi pun bisa terdorong. 

Ketua DPR Imbau Masyarakat Tidak Panik 

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Puan Maharani meminta masyarakat tidak perlu panik dengan temuan kasus varian baru COVID-19 Omicron yang sudah terdeteksi di Indonesia.

“Kami imbau agar masyarakat tidak panik," ucap Puan di Jakarta. 

Ketua DPR RI, Puan Maharani saat memberikan keterangan. (Foto: PMJ News/Instagram @puanmaharaniri).
Ketua DPR RI, Puan Maharani saat memberikan keterangan. (Foto: PMJ News/Instagram @puanmaharaniri).

Untuk diketahui, kasus pertama Omicron ditemukan pada pasien yang merupakan petugas kebersihan di Rumah Sakit Wisma Atlet Jakarta. Karena itu, Puan meminta masyarakat agar tetap tenang dengan adanya temuan ini.

"Kondisi pasien saat ini dalam keadaan sehat. Yang paling penting kita harus tetap menjaga diri dan keluarga dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan,” jelas Puan.

Di kesempatan yang sama, Puan meminta pemerintah, khususnya Satgas Penanganan COVID-19 untuk menggencarkan "tracing" agar penyebaran virus tidak semakin meluas.

“Saat ini tak cukup hanya dengan pengetatan "screening". "Tracing" atau pelacakan harus semakin digencarkan untuk mengantisipasi menyebarnya varian Omicron,” paparnya. 

Di samping pasien yang sudah terkonfirmasi positif varian baru Covid-19 itu, Kementerian Kesehatan juga mendeteksi lima kasus "probable" Omicron. 

Dua kasus merupakan WNI yang baru kembali dari Amerika Serikat dan Inggris, dan tiga kasus adalah WNA asal Tiongkok yang tiba ke Manado.

“'Screening' dengan teknologi RNA lewat sistem SGTF (S-gene target failure) yang bisa mendeteksi kasus Omicron di pintu-pintu masuk ke Indonesia sudah baik. Namun harus semakin dioptimalkan untuk meminimalisir 'imported case',” pinta Puan.

Puan kembali mengingatkan Kemenkes dan Satgas Covid-19 segera melakukan upaya penanganan untuk menjaga agar kasus Omicron tidak meluas. 

Ia meminta semua pihak bekerja sama untuk mengendalikan kondisi pandemi di Indonesia agar tidak kembali memburuk.

“Apalagi kasus Omicron ini ditemukan menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2022 yang kita khawatirkan akan memicu penambahan kasus Covid-19. Harus ada penanganan khusus dan jangan sampai lengah,” tutupnya. 

Cara Cegah Terpapar Virus Omicron

Beberapa langkah pencegahan perlu dilakukan agar Anda tidak terpapar varian Omicron. 

Varian Omicron muncul dan kembali mengkhawatirkan dunia. (Foto: PMJ News/Ilustrasi/Hadi)
Varian Omicron muncul dan kembali mengkhawatirkan dunia. (Foto: PMJ News/Ilustrasi/Hadi)

Situs Fox News melaporkan, salah satu yang direkomendasikan yaitu mendapatkan suntikan booster vaksin Covid-19. 

Upaya tersebut dianggap bisa memaksimalkan kekuatan antibodi dalam melawan varian Omicron maupun varian baru Covid-19 lainnya. 

"Yang perlu kita lakukan adalah menambahkan lebih banyak lapisan perlindungan," terang dr. Julie Vaishampayan dari Infectious Diseases Society of America, dikutip dari Fox News, Jumat (10/12/2021). 

Menurut dr Julie, hal tu sangat penting terlebih di situasi penyebaran virus masih terjadi hingga kini. 

Namun sayangnya, upaya tersebut belum bisa dilakukan oleh semua masyarakat, khususnya pada negara yang belum menyediakan stok vaksin Covid-19 untuk booster atau dosis ketiga. 

Indonesia sendiri baru akan mulai menjalankan vaksinasi booster di Januari 2022. Selain mendapatkan vaksin booster, disiplin menggunakan masker tetap harus dilakukan oleh semua masyarakat. 

Tak hanya itu, disarankan juga mulai sekarang untuk menghindari keramaian dan jika terpaksa keluar rumah, pastikan lebih banyak berada di udara terbuka. 

"Testing yang masif juga diperlukan untuk mendeteksi keberadaan virus dan dapat melakukan upaya maksimal agar virus tidak semakin menyebar ke orang lain," demikian tulis laporan itu. 

Selain itu, tes Covid-19 juga direkomendasikan bagi masyarakat yang positif atau melakukan kontak erat dengan orang yang terkonfirmasi positif Covid-19.

BERITA TERKAIT