Sabtu, 20 November 2021 21:01 WIB
Soroti Impor Minyak Terlalu Besar, Jokowi: Energi Terbarukan Dikembangkan
Editor: Ferro Maulana
PMJ NEWS - Presiden RI Joko Widodo menyoroti impor minyak yang dilakukan PT Pertamina (Persero).
Jokowi mengungkapkan impor minyak Pertamina terlalu besar. Hal itu dikatakan Kepala Negara di depan jajaran Direksi dan Komisaris Pertamina.
Pada awalnya, Jokowi mendorong agar suplai energi di Tanah Air dapat segera beralih ke energi terbarukan.
Saat ini, suplai energi Indonesia masih didominasi oleh batu bara sebesar 67 persen, minyak 15 persen, dan gas 8 persen.
Masih dari penuturan Jokowi, bila transisi energi tidak terjadi, maka pengaruhnya akan ada di neraca pembayaran dan nilai tukar rupiah.
"Goal besarnya yaitu negara ini akan memperoleh keuntungan dalam bentuk neraca pembayaran. Yang sudah berpuluh tahun tidak bisa kita selesaikan karena problemnya impor minyak kita terlalu besar sekali," ungkap Jokowi, melansir YouTube Sekretariat Kabinet, Sabtu (20/11/2021).
Di kesempatan yang sama, Jokowi menuturkan, importase yang terlalu besar akan berpengaruh terhadap nilai tukar rupiah karena setiap bulan, Pertamina harus membeli dolar di pasar dengan jumlah yang besar untuk impor minyak.
Karena itu, Jokowi berharap agar energi terbarukan dapat dikembangkan menggantikan energi fosil. Dengan begitu, penggunaan minyak akan berkurang, begitu juga impornya.