Jumat, 5 November 2021 09:07 WIB
Kunjungan Jokowi ke UEA Hasilkan Komitmen Investasi Rp468 triliun
Editor: Hadi Ismanto
PMJ NEWS - Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Uni Emirat Arab (UEA) telah menghasilkan komitmen bisnis dan investasi senilai USD32,7 miliar atau setara Rp468 triliun. Jumlah tersebut didapat dari 19 perjanjian kerjasama pada Kamis (4/11/2021).
Hal tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dalam keterangannya di Hotel Emirates Palace, Abu Dhabi, Rabu, 3 November 2021.
Menlu menjelaskan bahwa komitmen bisnis dan investasi tersebut menjadi salah satu bahasan saat Presiden Jokowi bertemu dengan Putra Mahkota Abu Dhabi, Sheikh Mohammed Bin Zayed Al Nahyan (MBZ) di Istana Al-Shatie, Abu Dhabi.
"Kedua pemimpin membahas kemajuan kerja sama investasi antara kedua negara. Selama kunjungan ini terdapat komitmen bisnis dan investasi senilai USD32,7 miliar dari 19 perjanjian kerjasama," jelas Retno seperti dikutip laman presiden.go.id, Jumat (5/11/2021).
Menlu memerinci, investasi tersebut antara lain kerja sama antara Indonesia Investment Authority (INA) dengan Abu Dhabi Growth Fund (ADG), INA dan DB World, floating solar panel antara Masdar dan Pertamina, refinery Balikpapan, manufaktur dan distribusi vaksin dan bio product.
Selain itu, ada berbagai kesepakatan G42 dengan mitra di Indonesia, antara lain di bidang smart cities, telekomunikasi, pengembangan laboratorium genomic, dan lain sebagainya.
"Jika ditotal, maka nilai komitmen yang diperoleh sampai titik ini, dalam kunjungan ini, adalah USD32,7 miliar," ujarnya.
"Di bidang investasi besok, Menteri Investasi masih akan melakukan pertemuan investasi dan juga ada pertemuan dengan perusahaan besar Amerika yang mudah-mudahan akan ada komitmen-komitmen baru," imbuhnya.
Dalam pertemuan antara Presiden Jokowi dengan Pangeran MBZ juga dibahas isu di bidang perdagangan. Kedua pemimpin sepakat agar perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif atau Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dapat segera diselesaikan.
“Perundingan sudah dilakukan beberapa kali dan Presiden mengharapkan pada bulan Maret 2022 perundingan dapat diselesaikan,” tukasnya.